REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKLINGGAU – Perusahaan Listrik Negara (PLN) ranting Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatra Selatan, mengalami kerugian mencapai Rp 150 juta akibat pemadaman listrik selama dua hari 19-21 September 2011 yang terjadi karena putusnya kabel jaringan dari gardu induk.
"Akibat pemadaman selama dua hari ini, PLN mengalami kerugian Rp 150 juta. Kerugian tersebut akibat adanya pengurangan pemakaian listrik masyarakat, belum lagi biaya perbaikan maupun penggantian peralatan," kata Kepala PLN ranting Kota Lubuklinggau, Hasyim Asngari, Kamis (22/9).
Pamadaman listrik di daerah itu, kata dia, terjadi mulai Senin malam (19/9) sekitar pukul 20.30 WIB dan baru menyala Rabu (21/9) sekitar pukul 19.00 WIB. Pemadaman listrik ini akibat adanya kabel induk di gardu PLN Petanang, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, yang terputus akibat ditimpa pohon saat hujan lebat.
Selain adanya kabel yang putus, pemadaman ini juga terjadi akibat adanya isolator yang mengalami kebocoran serta travo yang mengalami kerusakan. Kendati untuk penyambungan kabel di gardu induk teratasi dalam waktu 12 jam, namun untuk perbaikan isolator dan penggantian travo yang rusak memakan waktu hingga dua hari.
Selain itu, PLN daerah ini juga masih kekurangan personil, khususnya teknisi. Sehingga untuk melakukan perbaikan jika terjadi gangguan harus meminta bantuan ke PLN ranting Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, kemudian PLN Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang dan PLN Kabupaten Lahat.
Untuk itu, pihaknya menyatakan permohonan maaf kepada pelanggan PLN di daerah itu, yang jumlahnya lebih dari 50 pelanggan. Hasyim berjanji, ke depan akan meningkatkan pelayanan kepada konsumen di daerah itu.