Jumat 23 Sep 2011 15:02 WIB

Kawasan Berbahaya Gunung Lewotobi Diprediksi Bertambah

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG - Bupati Flores Timur Yoseph Lagadoni Herin mengatakan, kemungkinan besar kawasan bahaya Lewotobi mengalami penambahan, menyusul peningkatan status Gunung "Lewotobi Laki-laki" menjadi waspada pada Kamis (22/9) pukul 03.00 WITA.

"Kalau sebelumnya hanya Lewotobi Perempuan tetapi saat ini Lewotobi Laki-laki juga berstatus Waspada. Dua-duanya berstatus waspada sehingga otomatis wilayah bahaya juga bertambah dari sebelumnya," kata Lagadoni Herin, di Kupang, Jumat sebelum kembali ke Larantuka, Flores Timur.

Dia mengatakan, segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan pemetaan kembali tentang kawasan bahaya, jika terjadi letusan Lewotobi Perempuan dan Laki-laki secara bersamaan.

"Paling lambat Sabtu (24/9), kami akan menggelar rapat untuk membahaya kembali masalah Lewotobi setelah ada perkembangan baru sebagaimana yang dilaporkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung," katanya.

Pemerintah sebelumnya telah menetapkan tiga kawasan berbahaya yakni kawasan pertama yang sangat potensial terlanda lahar dan material jatuhan tertimpa lontaran batu pijar dengan jarak jangkau 5-7 kilometer dari pusat erupsi yaitu seluruh desa di Kecamatan Ile Bura dan Kecamatan Wulanggitang.

Kawasan bencana dua adalah kawasan-kawasan yang sangat potensial terlanda awan panas, aliran lava, lontaran batu pijar, hujan abu lebat yang mengarah ke bagian Barat Daya melalui aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak dengan jarak jangkau 3-5 km dari pusat erupsi yaitu Desa Waiula, Kecamatan Wulanggitang.

Kawasan bencana tiga adalah kawasan yang sangat potensial terlanda awan panas, aliran lava, lontaran batu pijar, hujan abu lebat dan gas beracun yang mengarah ke bagian utara dan Timur Laut sesuai dengan bukaan kawah.

Jarak jangkauan adalah 2-2,5 km dari pusat erupsi yaitu Desa Nobo, Nuri dan Desa Riang Rita tetapi apabila erupsinya membesar dapat mengarah ke arah barat yaitu Desa Neokote, kata Yoseph Lagadoni Herin.

Dia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Flores Timur sudah mempersiapkan skenario mengevakuasi warga yang bermukim di lereng Gunung Lewotobi untuk menghindari bahaya jika terjadi letusan.

Dia mengatakan, petugas sudah turun ke lapangan untuk memantau kondisi lapangan, sekaligus menyiapkan langkah evakuasi warga jika terjadi letusan.

Skenario evakuasi adalah untuk wilayah Boru dan Wulangitang dan sekitarnya akan diarahkan ke Desa Hewa, sedangkan wilayah Kecamatan Ile Bura akan dievakuasi ke Desa Birawan. Gunung Api Lewotobi memiliki dua puncak yaitu Gunung Api Lewotobi Laki-laki dengan ketinggian 1.584 meter dibawah permukaan laut dan Gunung Api Lewotobi Perempuan dengan ketinggian 1.703 meter dibawah permukaan laut.

Gunung Api Lewotobi Perempuan secara administratif terletak di Kecamatan Wulangitang Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan posisi geografis 8.33.06 Lintang Selatan dan 122.46.54 Bujur Timur. Sejarah letusan Gunung Api Lewotobi terjadi pada tahun 1921 dan 1935, kata Yoseph Lagadoni Herin.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement