REPUBLIKA.CO.ID, SELONG – Angka penderita gizi buruk maupun gizi kurang di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalami penurunan cukup signifikan, dari jumlah 137 menjadi 40 balita.
Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, H Soroto, mengatakan penurunan jumlah balita yang mengalami gizi buruk maupun gizi kurang di kabupaten Lombok Timur ini tidak terlepas dari perhatian terus-menerus dari pemerintah daerah.
Selain itu, adanya kepedulian semua pihak terkait terhadap permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat, sehingga gizi buruk maupun gizi kurang bisa cepat teratasi dengan baik.
"Alhamdulillah, para penderita gizi buruk di Kabupaten Lombok Timur terus mengalami penurunan menjadi gizi kurang dan penderita gizi kurang menjadi normal kembali sebagaimana yang diharapkan bersama," kata Soroto, Ahad (25/).
Ia menambahkan, sebelumnya pemerintah daerah telah melakukan penanganan secara terpusat terhadap para penderita gizi buruk maupun gizi kurang yang berasal dari 20 kecamatan di Lombok Timur dari Januari hingga Maret 2011.
Pusat penanganannya di Wisma Haji Selong, selama tiga bulan secara gratis, tanpa dilakukan pemungutan biaya. Ini bentuk tanggungjawab pemerintah daerah terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Para penderita gizi buruk maupun gizi kurang, selama berada di Wisma Haji, mendapatkan perawatan yang khusus dari petugas kesehatan yang ada agar bisa cepat sembuh dan kembali normal seperti biasa.
Menurut Suroto, terhadap sisa penderita gizi buruk maupun gizi kurang yang masih ada di Lombok Timur, tentunya pemerintah daerah tetap melakukan pengawasan terhadap kondisi mereka. Dengan perawatan lebih difokuskan di masing-masing Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di Lombok Timur.
"Kami sudah menekankan kepada masing-masing Puskesmas di Lombok Timur agar kalau ditemukan kasus penderita gizi buruk, untuk secepatnya diberikan penanganan yang ektra, tanpa harus menunggu perintah dari atas," tegasnya.