REPUBLIKA.CO.ID, CINANGKA - Kegempaan vulkanik Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda mengalami penurunan, namun Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan statusnya pada level tiga atau siaga.

"Aktivitas GAK mengalami penurunan. Seismograf yang ada di kami pada Minggu 16 Oktober 2011 mencatat 5. 484 kali, sementara sebelumnya mencapai 5. 575 kali," kata Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang Provinsi Banten, Anton Tripambudi, Senin.

Dia menjelaskan, kegempaan GAK meski mengalami penurunan, namun levelnya tetap. "PVMBG masih memberikan status GAK pada level tiga atau siaga, karenanya masih melarang warga atau turis mendekat ke lokasi kegempaan pada radius dua kilometer," katanya menambahkan.

PVMBG, menurut Anton, juga meminta kepada warga untuk tetap melakukan aktivitas seperti biasa, seperti nelayan atau lainnya.

"Sepanjang rekomendasi yang telah dibuat oleh kami tidak dilanggar, saya rasa aman," katanya menambahkan.

Sementara itu, salah seorang nelayan di Cinangka Kabupaten Serang, Rosid mengaku dengan peningkatan status GAK dari level dua ke tiga, sedikit mengganggu aktivitas mereka dalam mencari ikan.

"Sebelum GAK statusnya siaga, saya bisa mencari ikan sampai pinggir gunung, tapi setelah statusnya naik saya tidak berani, khawatir ada hal yang tidak diinginkan," katanya menjelaskan.

Meski demikian, dirinya harus tetap bertahan hidup, dan mensyukuri apa yang telah didapatnya selama melaut. "Berapapun hasilnya, kami tetap mensyukurinya. Dan Alhamdulillah, sampai sekarang anak dan istri saya tidak kekurangan dan kelaparan," kata dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika