REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, mulai mengepakkan sayapnya dalam dunia bisnis. Salah satunya adalah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Rektor Universitas Brawijaya Malang, Prof Yogi Sugito, mengemukakan bahwa Pertamina telah memberikan dukungan secara penuh pendirian SPBU yang berlokasi di Jalan Mayjen Haryono tersebut. Lokasinya juga sudah disetujui dan tinggal menunggu proses perizinannya.
"Lokasi SPBU ini memanfaatkan lahan eks gedung Laboratorium Teknik Produksi Fakultas Teknik (FT). Sebagai gantinya, kami sudah menyediakan lahan baru yang lebih luas," ujarnya.
Pihaknya saat ini sedang menunggu proses izin penempatan eks gedung laboratorium itu menjadi SPBU. Karena lahan yang digunakan itu milik pemerintah, maka universitas harus meminta izin ke pemerintah.
Yogi berharap izin penempatan sudah turun pada tahun ini dan dilanjutkan dengan proses pembangunan. Sehingga, tahun depan SPBU sudah berdiri lengkap dengan segala pirantinya dan sudah bisa dioperasionalkan.
"Saat ini skema kerja sama pengelolaannya masih kami godok bersama," ujarnya. ''Pertamina sudah menawarkan skema kerja sama apakah SPBU itu nantinya dibiayai penuh oleh pertamina, sharing biaya, atau dibiayai penuh oleh UB.''