REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Gorontalo meminta masyarakat setempat tidak lagi mengkonsumsi jamu merek "Akar Dewa". Karena, jamu itu terbukti mengandung Bahan Kimia Obat (BKO).
Kepala BPOM Gorontalo, Abdul Rahim, mengungkapkan pihaknya telah memeriksa kandungan jamu Akar Dewa dan menemukan bahan kimia obat bernama Piroxicam. "Piroxicam adalah bahan kimia obat untuk rematik. Bahan kimia ini tidak bisa dimasukkan dalam jamu yang seharusnya menggunakan bahan herbal alami," katanya.
BPOM sengaja memeriksa sampel jamu Akar Dewa karena banyak dikonsumsi masyarakat. Jamu tersebut dianggap berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit seperti pegal linu, masuk angin dan rematik. "Setelah diuji berkali-kali, barulah ditemukan BKO," katanya.
Jamu yang diproduksi UD. Citra Alam, Jawa Timur, itu juga memalsukan nomor register izin BPOM. Pihaknya telah mengeluarkan edaran ke pihak distributor serta toko-toko untuk tidak lagi menjual jamu berbahaya itu. Pihaknya juga telah menyurati BPOM Jawa Timur untuk mengusut ke pabriknya.
''Penggunaan Piroxicam dalam dosis yang tidak diketahui, seperti dosis yang terkandung dalam jamu berbentuk sirup tersebut, dapat menyebabkan kerusakan ginjal,'' katanya.