REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU--Suprianto alias Asui, 54, tewas mengenaskan setelah menjatuhkan diri dari lantai tiga Vihara Mandala Maitreya di Pekanbaru, Riau, Jumat.
Warga Jalan Setia Budi, Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru, itu diduga kuat bunuh diri karena depresi.
Seorang penjaga Vihara Mandala Maitreya, Adi (22 tahun), mengaku mengenal korban namun tidak mengetahui secara persis kejadian tersebut.
"Saya kenal dia (korban) tapi kapan kejadiannya saya tidak tahu. Tiba-tiba saja ada warga yang teriak di luar. Ketika itu saya sedang tertidur di lantai dasar Vihara," katanya.
Dia menjelaskan, saat ditinggal tidur, kondisi gerbang Vihara memang sedang terbuka, siapa saja bisa masuk tanpa diketahui.
Sementara ditanya mengenai jam buka tempat ibadah umat budha itu, Adi mengakui memang selalu terbuka hampir setiap harinya terkecuali jam malam.
Hal tersebut diakuinya karena gedung tiga lantai Vihara Mandala Maitreya juga difungsikan sebagai kantor Yayasan Prajnamitra Maitreya, khusus umat budha.
"Di sini (Vihara), juga digunakan sebagai Sekolah Metta Maitreya yang buka setiap hari Senin hingga Sabtu," katanya.
Sementara beberapa warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian mengakui tidak mengetahui persis kejadian tersebut.
"Yang jelas, sewaktu saya berjalan di sekitar Vihara, sekitar jam 17.00 WIB, sempat terdengar dentuman seperti durian jatuh. Saya lari melihatnya ternyata orang jatuh, kondisinya sangat ngeri," ujar Dian (34 tahun) warga sekitar.
Dian mengaku cukup mengenal korban mengatakan bahwa Asui pria yang dikenal tertutup dan sering menunjukan gelagak aneh. "Sepertinya dia stres," katanya.
Jasad Asui alias Suprianto tampak mengenaskan dan mengalami pendarahan hebat di bagian kepala. Kejadian ini sempat menggemparkan warga sekitar yang berbondong menyaksikan kondisi tragis kematian Asui.
Ratusan warga yang memadati lokasi kejadian yang berada tepat di pinggir jalan menyebabkan terjadinya kemacetan panjang kendaraan.
Pihak aparat kepolisian yang telah berada di lokasi selain melakukan identifikasi juga berusaha mengatur laju lalu lintas di sekitar lokasi.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak berwajib. Beberapa anggota kepolisian yang ditemui di tempat kejadian mengaku masih menyelidiki kasus tersebut.