Selasa 05 Jul 2022 01:27 WIB

BPCB Jatim Temukan Struktur Gapura Saat Ekskavasi Arca Dwarapala

Arca Dwarapala di Singosari memiliki tinggi mencapai tiga meter.

Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur membersihkan struktur batu kuno yang ditemukan saat dalam ekskavasi di situs Arca Dwarapala, Singosari, Malang, Jatim, Senin (4/7/2022). Dalam ekskavasi tersebut arkeolog juga menemukan struktur batu dari abad 12 Masehi.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur membersihkan struktur batu kuno yang ditemukan saat dalam ekskavasi di situs Arca Dwarapala, Singosari, Malang, Jatim, Senin (4/7/2022). Dalam ekskavasi tersebut arkeolog juga menemukan struktur batu dari abad 12 Masehi.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menyatakan berdasarkan hasil ekskavasi pada situs arca Dwarapala Singosari di Kabupaten Malang ditemukan sebuah struktur yang diduga merupakan sebuah gapura. Ketua Tim Ekskavasi BPCB Jawa Timur Vidi Susanto mengatakan ada temuan struktur lain di belakang arca Dwarapala dengan kedalaman 2,5 meter.

Struktur ini diperkirakan merupakan sebuah bangunan gapura. "Jaraknya sekitar 24 meter, artinya cukup luas dan ini memang jelas pintu masuk. Karena Dwarapala pada konsepnya merupakan penjaga pintu masuk," katanya di Kabupaten Malang, Senin (4/7/2022).

Baca Juga

Pihak BPCB Jawa Timur, lanjutnya, masih harus melakukan analisa dari hasil temuan-temuan pada situs arca Dwarapala Singosari tersebut. Arca Dwarapala di Singosari itu juga memiliki keunikan tersendiri, karena memiliki tinggi mencapai tiga meter.

"Ini sebagai penanda apa, masuk ke wilayah apa, itu menimbulkan banyak pertanyaan. Kami berharap ke depan bisa menemukan data lain, tapi untuk sementara kami fokus di sini untuk membuktikan pergeserannya seperti apa," katanya.

Ia menambahkan selain ada temuan struktur yang diperkirakan gapura, diduga juga ada perubahan posisi patung penjaga pintu masuk atau Arca Dwarapala. Dugaan itu berdasarkan pola yang ditemukan, berupa posisi kedua Dwarapala tidak berada di atas struktur bangunan.

"Dwarapala yang pertama ada di sebelah timur struktur. Ada juga Dwarapala di barat struktur. Itu jelas sesuatu yang tidak lazim. Kami mencoba melihat bukti-buktinya," kata Vidi.

Vidi menjelaskan pelaksanaan ekskavasi situs arca Dwarapala Singosari tersebut dilakukan untuk membuktikan data-data yang ada saat ini, salah satunya berupa foto peninggalan Belanda yang menggambarkan bahwa arca tersebut terletak di depan sebuah struktur. Ia menambahkan ekskavasi situs arca Dwarapala di Jalan Kertanegara Barat No 15, Kecamatan Singosari tersebut, juga dilakukan untuk mencari keberadaan struktur arca tersebut.

Dari hasil ekskavasi selama sepuluh hari itu, ada temuan sisa struktur lain dari batu. "Untuk struktur sebelah selatan berukuran 4,9 meter, sementara yang di utara itu agak berbeda, 4,8 meter. Tapi, setelah kami lihat, memang struktur ini sudah mengalami perubahan," katanya.

Sebagai informasi, Arca Dwarapala merupakan patung penjaga gerbang atau pintu dalam ajaran Siwa dan Budha. Pada situs tersebut, terdapat dua Arca Dwarapala yang terbuat dari batu monolitik dengan ketinggian mencapai 3,7 meter.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement