Jumat 08 Jul 2022 20:52 WIB

Pengamat: Kontribusi KPK untuk Sektor Energi Terbarukan Jadi Rujukan Dunia ke Depan

Transisi energi dipahami dalam kerangka besar upaya dekarbonisasi.

Ketua KPK Firli Bahuri (ketiga kanan bawah), Wakil Ketua KPK Alexander Marwata (keempat kiri bawah), Chair Anti-Corruption Working Group (ACWG) Mochamad Hadiyana (kanan bawah) dan Rolliansyah Soemirat (ketiga kiri bawah) berfoto bersama sejumlah delegasi usai pembukaan putaran kedua pertemuan G20 Anti-Corruption Working Group di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (5/7/2022). Putaran kedua pertemuan G20 ACWG akan diselenggarakan hingga 8 Juli mendatang dengan membahas empat isu prioritas yang diikuti oleh delegasi dari negara-negara anggota G20, para kelompok partisipan serta organisasi internasional yang fokus pada isu pemberantasan korupsi.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Ketua KPK Firli Bahuri (ketiga kanan bawah), Wakil Ketua KPK Alexander Marwata (keempat kiri bawah), Chair Anti-Corruption Working Group (ACWG) Mochamad Hadiyana (kanan bawah) dan Rolliansyah Soemirat (ketiga kiri bawah) berfoto bersama sejumlah delegasi usai pembukaan putaran kedua pertemuan G20 Anti-Corruption Working Group di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (5/7/2022). Putaran kedua pertemuan G20 ACWG akan diselenggarakan hingga 8 Juli mendatang dengan membahas empat isu prioritas yang diikuti oleh delegasi dari negara-negara anggota G20, para kelompok partisipan serta organisasi internasional yang fokus pada isu pemberantasan korupsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia tercatat sebagai negara anggota G20 pertama yang menginisiasi pembahasan antikorupsi di sektor energi terbarukan. Dalam pertemuan pertama Anti-Corruption Working Group (ACWG) putaran kedua di Bali, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengajak anggota G20 menyusun strategi yang tepat guna mengatasi risiko korupsi di sektor tersebut. 

Aktivis dan Ketua Kampanye Inisiatif Warga untuk PBB (UNWCI/UN World Citizen's Initiative Campaign) Yudi Syamhudi Suyuti mengatakan, inisiatif KPK selaku Chair ACWG terbilang strategis dan visioner. Langkah itu punya nilai kontribusi penting bagi pemberantasan korupsi di tingkat global. 

Baca Juga

“Kita tahu transisi ke energi terbarukan sekarang jadi tren negara-negara di dunia. Pengembangan industri hijau, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), hydropower, geothermal, termasuk pembangunan ekosistem mobil listrik akan lebih massif ke depan,” kata Yudi, Jumat (8/7/2022). 

Umumnya, kata Yudi, transisi energi dipahami dalam kerangka besar upaya dekarbonisasi. Aspek manfaatnya bagi keberlanjutan hidup begitu digelorakan, bahkan dengan mengabaikan resiko yang dihadapi. 

Padahal, lanjutnya, mega proyek dengan nilai investasi besar itu berpotensi jadi ladang korupsi, jika tidak dimitigasi sejak dini. 

“Nah KPK dengan cerdas ambil peran di sini, membuka mata dunia bahwa ada resiko yang perlu diantisipasi bersama supaya transisi itu berjalan mulus,” ungkap Koordinator Eksekutif Jaringan Aktivis Kemanusiaan internasional (JAKI). 

Dia, mengatakan, seringkali korupsi sektor energi terjadi karena regulasi yang dibuat tidak transparan. Perumusan Regulasi sengaja menguntungkan kepentingan pihak tertentu sehingga membuka celah korupsi. 

Dengan berkaca pada kasus korupsi energi di Indonesia, ia menyebut terjadinya korupsi PLTU Batubara, korupsi sektor energi mineral, juga kasus lain yang melibatkan perusahaan asing, terindikasi akibat transaksi kebijakan hasil relasi bisnis dan politik. 

“Sekarang lagi ramai soal penentuan tarif listrik EBT (energi baru terbarukan). Kita harap-harap cemas nih, semua berkepentingan di situ. Maka ini harus transparan, karena dampaknya luar biasa bagi masa depan kita,” kata dia. 

Karena itu, dia berharap KPK bisa menjadi contoh model mitigasi pencegahan korupsi dengan bertindak aktif mengawal setiap kebijakan EBT dalam negeri. 

KPK dipandang perlu menyiapkan sistem mitigasi pada setiap aspek pengembangan EBT sehingga kontribusi KPK dalam bentuk praktik baik (best practice) bisa dicontoh dunia. 

“Jadi kalau pun usulan Indonesia belum masuk tahap high level principle (HLP), setidaknya praktiknya jadi rujukan, karena ke depan isu ini akan terus relevan dan kontekstual,” ujar dia. 

Dilansir dari Antara, dalam forum ACWG Firli Bahuri menyampaikan Indonesia selaku presidensi G20 mengangkat empat isu prioritas. Isu tersebut meliputi: peningkatan peran audit dalam pemberantasan korupsi, peningkatan pendidikan antikorupsi dan peran serta masyarakat, kerangka regulasi dan supervisi peran profesi hukum pada pencucian uang hasil korupsi, dan mitigasi resiko korupsi pada sektor energi terbarukan

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement