REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyalurkan bantuan hewan qurban berupa sapi kepada masjid-masjid di 34 provinsi di Indonesia. Ini dilakukan sebagai bentuk pelaksanaan ibadah Idul Adha 1443 H.
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan para gubernur di seluruh Indonesia terkait penyaluran hewan qurban tersebut.
“Tadi pagi kami sudah berkoordinasi dengan para gubernur, bahkan beberapa gubernur hadir sendiri. Yang pertama adalah hampir semua provinsi itu diserahkan (hewan kurban) oleh gubernur langsung dan ada beberapa oleh wakil gubernur,” ujar Kasetpres dalam keterangannya, Jumat (8/7/2022).
Heru memastikan hewan qurban yang disalurkan nanti telah melewati serangkaian tahapan pengecekan kesehatan untuk memastikan sapi dalam keadaan sehat. Dalam prosesnya, pengecekan telah dilakukan oleh sejumlah pihak terkait seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Agama, dan pemerintah daerah.
“Kami bekerja sama dengan tentunya gubernur, Kementerian Pertanian, Kementerian Agama, dan Dinas Pertanian setempat, dikoreksilah sapi dan lain-lain, maka tentunya sudah melewati dari proses-proses kesehatan. Yang diberikan sapi dari Bapak Presiden tentunya sudah sehat, itu langkah-langkah pertama,” jelasnya.
Ia mengatakan, sapi yang diserahkan memiliki bobot bervariasi, dengan rata-rata 800 kilogram hingga 1 ton. Namun ada satu daerah yang terkendala untuk mendapatkan sapi dengan berat tersebut sehingga diberikan dua sapi yang jika ditotal mendekati bobot minimal.
"Ada satu daerah (Kepulauan Riau) yang memang terkendala tadi hanya batasannya itu di bawah batasan yang kami tetapkan, maka kami berikan dua ekor sapi,\" ungkapnya.
Sementara, Deputi Bidang Administrasi dan Pengelolaan Istana Rika Kiswardani juga mengungkapkan sejumlah tantangan lain yang harus dihadapi dalam proses penyaluran hewan kurban. Rika menyebut terdapat lima provinsi dengan titik penyaluran yang cukup jauh yaitu Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Maluku Utara.
“Namun demikian, apapun dinamika lokasinya, kita dan juga jajaran Kementerian Pertanian, Kementerian Agama, dan juga pemerintah daerah berkolaborasi cukup baik untuk menyasar daerah tersebut,” ucap Rika.
Lebih lanjut, Rika menyampaikan, penyaluran hewan qurban di momen Iduladha tahun ini juga dimanfaatkan sebagai upaya untuk meningkatkan semangat para peternak lokal di masa mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sejumlah hewan ternak di Tanah Air.
“Selain memang ini kegiatan rutin dari Bapak Presiden memberikan bantuan kemasyarakatan dalam bentuk sapi, kita juga menggunakan momen ini untuk meningkatkan semangat para peternak lokal karena memang kita menginginkan pengadaan sapi ini dari peternak lokal,” kata dia.