Senin 11 Jul 2022 14:32 WIB

Sherpa G20 Dorong Peningkatan Digitalisasi untuk Pemulihan Ekonomi

Pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 jadi isu penting yang dibahas di Sherpa G20.

Red: Nidia Zuraya
Pemulihan ekonomi. Ilustrasi
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Pemulihan ekonomi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Peserta Pertemuan Kedua Sherpa G20 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, sepakat mendorong peningkatan digitalisasi sebagai salah satu sektor unggulan untuk pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19."Para peserta Sherpa G20 menyadari bahwa teknologi internet atau ruang digital menawarkan solusi percepatan pemulihan pascapandemi sehingga bersama-sama mendorong adanya peningkatan digitalisasi," kata Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia Dedy Permadi kepada wartawan usai pertemuan Sherpa G29 di Hotel Meruorah Labuan Bajo, Senin (11/7/2022).

Ia menjelaskan konektivitas dan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 menjadi isu penting yang dibahas peserta Sherpa G20, tidak hanya untuk Indonesia tetapi negara-negara di dunia yang mengalami kontraksi ekonomi.Di tengah kontraksi ekonomi ini pemanfaatan ruang digital memainkan peranan penting yang perlu didorong bersama untuk mempercepat pemulihan pascapandemi.

Baca Juga

Indonesia, kata dia, sudah membuktikan bahwa konektivitas digital bisa diharapkan dan masih menyimpan optimisme di tengah perlambatan sektor-sektor lain.Pada tahun 2020, satu-satunya sektor yang tumbuh dua digit selama 3 kuartal berturut-turut adalah sektor komunikasi dan informatika yang sangat dekat dengan sektor digital dengan pertumbuhan secara year on year (yoy) sebesar 10,58 persen.

"Nilai pertumbuhan ini luar biasa untuk ukuran pertumbuhan sektor di tengah pandemi Covid-19," katanya.

Artinya, sektor digital memiliki optimismenyawalaupun terjadi kontraksi di berbagai sektor, tetapi sektor digital tetap diharapkan tumbuh dan menjadi solusi terutama bagi pelaku UMKM di tengah pandemi.Pemerintah Indonesia mencatat sebelum pandemi terdapat sekitar 8 juta pelaku UMKM yang sudah menggunakan ruang digital untuk berdagang dan promosi. 

Sampai saat ini sudah bertumbuh mencapai 17,5 juta UMKM yang sudah memanfaatkan ruang digital."Jadi banyak UMKM yang bertahan di tengah pandemi karena mereka memanfaatkan ruang digital. Akan tetapi ini belum memuaskan karena 17,5 juta pelaku UMKM ini baru setara dengan 27 persen dari total UMKM di Indonesia yang mencapai 64 juta.

Indonesia, kata dia, dijadikan sebagai contoh usaha masyarakat di bidang digital untuk pulih dari pandemi Covid-19.Pertemuan kedua Sherpa G20 di Labuan Bajo yang berlangsung selama 10-13 Juli 2022 dihadiri secara langsung delegasi 19 negara anggota G20, sembilan negara undangan, dan 10 organisasi internasional. Satu negara anggota G20 yang hadir virtual yakni Amerika Serikat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement