Senin 11 Jul 2022 16:18 WIB

Pentingnya Table Manner Saat Jamuan Makan

Menguasai table manner merupakan bentuk citra diri, bahkan profesionalisme.

Program Studi (Prodi) Administrasi Perkantoran Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menggelar workshop table manner di Asyana Hotel Kemayoran, pada Sabtu (2/7/2022).
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Program Studi (Prodi) Administrasi Perkantoran Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menggelar workshop table manner di Asyana Hotel Kemayoran, pada Sabtu (2/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Etika jamuan makan atau biasa disebut dengan table manner, merupakan aturan yang harus dilakukan saat bersantap bersama di meja makan. Memahami hal ini, Program Studi (Prodi) Administrasi Perkantoran Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menggelar workshop table manner di Asyana Hotel Kemayoran, pada Sabtu (2/7/2022).

Hadir sebagai narasumber, Lukman H Arkiang selaku General Manager Hotel Asyana menjelaskan bahwa, mempelajari etika di meja makan bukan hanya sekadar mengetahui tata krama saat makan atau menggunakan alat makan. Menguasai table manner juga merupakan bentuk citra diri, bahkan profesionalisme. Pemahaman yang baik seputar table manner bahkan memengaruhi kesuksesan karier.

Baca Juga

“Dalam table manner, kesopanan adalah hal yang paling penting. Ketika sudah berada di meja makan, hindari untuk menggunakan telepon genggam. Matikan atau nyalakanlah mode getar agar tidak mengganggu acara saat jamuan makan,” jelas Lukman dalam rilis yang diterima, Senin (11/7/2022).

Ia juga menjelaskan, aturan dalam sebuah jamuan makan yang terdiri dari beberapa tahap menu yang dihidangkan bergantian, dari mulai makanan pembuka (appetizer), main course sampai makanan penutup (dessert).

“Hidangan pembuka biasanya terdiri dari hot appetizer dan cold appetizer, yang terdiri dari sup dan salad. Sedangkan pada main course, hidangan yang disajikan biasanya daging, steak atau seafood. Sedangkan untuk dessert biasanya disajikan ice cream, pudding atau jus. Semuanya berbeda cara memakannya,” katanya.

Menurutnya, dalam table manner ada beberapa aturan yang harus dilakukan dari personality orangnya seperti harus duduk dengan posisi badan tegap dan rapi, letakkan serbet di atas paha, tunggu semua orang duduk sebelum memulai makan. Perhatikan atau tanya orang lain, jika tidak tahu cara makan sesuatu, dan jangan lupa minta tolong orang lain untuk mengambilkan makanan.

“Aturan lainnya adalah kunyah makanan dengan mulut tertutup, dan bicaralah ketika mulut sedang kosong. Jangan membicarakan topik yang tidak menyenangkan di meja makan,” tutupnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement