Selasa 12 Jul 2022 06:10 WIB

Soal Koalisi dengan KIB, Politikus Demokrat: Masih Terbuka

Golkar, PAN, dan PPP sudah membentuk koalisi.

Koalisi (ilustrasi)
Foto: monitorindonesia.com
Koalisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyebutkan partainya terus membangun komunikasi politik dengan semua parpol. Termasuk, soal peluang berkoalisi dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Demokrat terus membangun komunikasi politik dengan semua partai yang ada, baik dengan partai-partai yang telah terbentuk koalisi maupun dengan partai yang belum. Termasuk, dengan partai yang tergabung di KIB," kata Kamhar, Senin (11/7/2022).

Baca Juga

Kamhar menjelaskan, Demokrat masih terus menjaring dan mendengarkan berbagai aspirasi politik dari seluruh masyarakat serta mencermati dinamika politik yang berkembang hingga sekarang. Demokrat masih menunggu momentum yang tepat menuju ke arah koalisi yang pasti. 

"Masih ada waktu yang cukup untuk terus berkomunikasi dengan semua partai politik yang ada. Apalagi, dinamika dalam politik begitu tinggi, perubahan-perubahan bisa terjadi setiap saat, yang sudah-sudah seperti itu," ujarnya.

Pada dasarnya, Demokrat pada posisi ingin membangun koalisi dengan partai yang sudah terbentuk koalisi maupun membentuk koalisi baru dengan partai lainnya, termasuk NasDem dan PKS. 

Menurutnya, komunikasi Demokrat dengan NasDem dan PKS juga cukup intens dan terjaga hingga sekarang. Ikhtiar membangun koalisi dipimpin langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya yang merupakan ex officio Majelis Tinggi Partai Demokrat. 

Demokrat, lanjut Kamhar, terbuka berbicara dengan partai-partai yang telah menawarkan calon.Namun demikian, prinsip dari koalisi itu harus setara. 

"Jadi kita hargai dan hormati apa yang menjadi keputusan dari setiap parpol. Namun, apabila telah terbangun kerja sama atau koalisi tentu semuanya harus dibicarakan kembali untuk menyepakati bersama tentang pasangan yang akan diusung nantinya," katanya.

"Partai Demokrat akan patuh dan menghormati keputusan bersama," ujar Kamhar.

Hingga saat ini, Demokrat belum resmi atau mendeklarasikan diri membentuk atau bergabung ke koalisi manapun untuk menghadapi Pilpres 2024. Berbagai kemungkinan santer dikabarkan, seperti membangun koalisi dengan PKS dan NasDem, hingga yang terakhir berkoalisi dengan Golkar. 

Namun, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (Awiek) mengatakan bahwa Golkar bersama PAN dan PPP sudah solid membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Ia pun mempersilakan Demokrat bergabung.

"Demokrat jangan seperti orang patah harapan, meski itu sah-sah saja, karena Golkar, PAN dan PPP sudah solid di koalisi. Kalau Demokrat ingin bisa ikut berlayar di Pilpres 2024, ya ikut saja dalam KIB," kata Awiek.

Awiek berpendapat mewacanakan duet Demokrat dan Golkar merupakan bagian dari rencana memecah belah KIB yang sudah solid. Dia memastikan KIB tidak akan terpengaruh dengan wacana itu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement