Rabu 13 Jul 2022 05:00 WIB

Mileanies: Anies tak Dipersiapkan dan tak Persiapkan Diri Jadi Cawapres

Anies hanya menjadi 'starting point' untuk perubahan Indonesia.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Ketua Umum DPP Jarnas Mileanies, Muhammad Ramli Rahim.
Foto: Dok Pribadi
Ketua Umum DPP Jarnas Mileanies, Muhammad Ramli Rahim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani-Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang disampaikan Burhanuddin Muhtadi dan didukung oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadiala mendapat respons relawan pendukung Anies, Mileanies. Menurutnya, wacana itu bukanlah wacana menarik. Bahkan, Mileanies di seluruh Indonesia hampir pasti akan membubarkan diri jika wacana ini berubah menjadi kenyataan.

"Sepanjang interaksi kami dengan Pak Anies Baswedan, tak pernah sekalipun ada wacana Anies calon wakil presiden (Cawapres). Jika Anies menginginkan posisi Cawapres, itu sudah terwujud pada Pemilihan presiden (pilpres) 2019 lalu saat Prabowo Subianto mengajak Anies jadi Cawapres," ujar Ketua Umum DPP Jarnas Mileanies, Muhammad Ramli Rahim saat dihubungi Republika, Selasa (12/7/2022).

Bahkan, kata dia, tak kurang dari tiga kali Prabowo meminta Anies jadi cawapresnya. Padahal, saat itu, tak ada kerugian apa pun bagi Anies jika menerima tawaran cawapres. 

Kata dia, jika Prabowo menang, maka resmi Anies akan jadi cawapres. Jika pun Prabowo gagal, Anies bisa kembali jadi Gubernur karena statusnya hanya cuti. 

"Jadi, posisi wakil bagi Anies tak pernah ada dalam pikirannya," tegas dia.

Di lain pihak, dia menyebutkan, relawan Anies yang jumlahnya hampir 100 induk relawan sudah membuat kesepakatan bahwa Anies hanya akan diberikan dukungan jika dicalonkan sebagai capres. Dan relawan bersepakat membubarkan diri jika Anies hanya cawapres. 

"Mengapa relawan sepakat mengambil sikap ini karena bagi relawan, Anies Presiden bukanlah tujuan tetapi Anies hanya alat untuk menjadikan Indonesia lebih baik," ujarnya.

Pihaknya menegaskan, Anies hanya menjadi "starting point" untuk perubahan Indonesia, tak ada fanatisme atau kultus individu, tetapi keyakinan bahwa hanya Anies yang bisa memimpin Indonesia menuju perubahan yang lebih baik sebagaimana Anies sudah melakukan itu di Jakarta. 

Selain itu, relawan juga tak ingin Anies hanya mengejar jabatan dan posisi wakil hanya menunjukkan ke semua pihak bahwa Anies hanya menginginkan jabatan, bukan menjadikan dirinya menjadi pemimpin perubahan. Karena itu, sudah tepat jika Anies pun bersikap capres atau tidak sama sekali.

Terkait upaya menghentikan polarisasi, bagi Mileanies, itu tujuan yang sungguh mulia dan relawan Anies termasuk Mileanies juga tak akan mempersoalkan siapapun wakilnya Anies dan apapun Parpolnya.

"Bagi Relawan Anies "siapapun wakilnya, apapun parpolnya, yang penting Anies Presidennya dan relawan juga berkomitmen hanya akan memilih parpol yang mengusung dan mendukung Anies Rasyid Baswedan," katanya.

Lebih lanjut, ia menceritakan, Mileanies pada Seninkemarin di Hotel Sofyan Cikini menggelar rapat koordinasi terbatas (rakornas) terbatas Mileanies untuk pengutan kelembagaan. Rakornas ini sangat meskipun dilakukan secara hybrid. Hanya perwakilan wilayah yang boleh hadir.

"Dalam rakornas terbatas itu, Mileanies berkomitmen melengkapi jaringan mulai dari pusat, wilayah provinsi, daerah kabupaten kota, cabang kecamatan, ranting kelurahan, lingkungan/dusun, hingga tempat pemungutan suara (TPS)," ujarnya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement