Rabu 13 Jul 2022 08:44 WIB

Rishi Sunak Jadi Kandidat Favorit dalam Persaingan Kursi PM Inggris

Rishi Sunak dianggap sebagai orang yang tepat menggantikan Boris Johnson.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Rishi Sunak (tengah) dianggap sebagai orang yang tepat menggantikan Boris Johnson sebagai ketua partai dan perdana menteri.
Foto: Ian Vogler/Pool Photo via AP
Rishi Sunak (tengah) dianggap sebagai orang yang tepat menggantikan Boris Johnson sebagai ketua partai dan perdana menteri.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak mendapat banyak dukungan dari rekan-rekannya di Partai Konservatif Inggris. Ia dianggap sebagai orang yang tepat menggantikan Boris Johnson sebagai ketua partai dan perdana menteri.

Sunak memulai kampanyenya dengan berperan sebagai kandidat serius. Ia menjanjikan kejujuran yang "membangun" bukan "dongeng" yang melenakan. Ia membedakan dirinya dari kandidat yang lain yang berjanji memotong pajak.

Baca Juga

Berdasarkan jajak pendapat Menteri Perdagangan Penny Mordaunt juga mendapatkan banyak dukungan dari anggota Partai Konservatif. Seperti Sunak, janji-janjinya pada pajak juga lebih terukur. Ia mengatakan belum waktunya pemerintah memotong pendapatan.

"Yang lain jelas akan mencoba untuk mengamankan suara, mereka mencoba memasang suar pada kaukus tertentu, ini bukan waktunya untuk membuat janji dan kebijakan pajak radikal," katanya pada stasiun radio LBC, Selasa (13/7/2022).

Jaksa Agung Suella Braverman; mantan menteri kesehatan dan luar negeri Jeremy Hunt, ketua komite urusan luar negeri parlemen Tom Tugendhat, dan mantan menteri junior Kemi Badenoch kandidat yang juga lolos pada putaran pertama pemungutan suara anggota Partai Konservatif di parlemen.

Menteri Transportasi Grant Shapps menjadi kandidat pertama yang mundur dan ia memberikan dukungannya pada Sunak. Menteri Dalam Negeri Priti Patel mengumumkan tidak akan maju dalam perebutan kekuasaan ini.

Menteri Luar Negeri Liz Truss menerima dua dukungan dari menteri yang paling dekat dengan Johnson yakni Nadine Dorries dan Jacob Rees-Moog. Keduanya cukup kritis pada Sunak.

Dorries menuduh Sunak menggunakan "trik kotor" dengan memanipulasi perebutan kursi perdana menteri. Dengan meminjamkan suara ke kampanye Hunt yang menurut mereka lebih mudah dikalahkan. Tim Sunak tidak merespon permintaan komentar.

Komite 1922 Partai Konservatif di parlemen yang menyelenggarakan pemungutan suara mengatakan akan terus menggelar pemilihan dalam beberapa pekan ke depan. Sampai tersisa dua kandidat yang akan dipilih kurang dari 200 anggota Partai Konservatif pada 21 Juli mendatang.

Pemenangnya yang akan menjadi perdana menteri Inggris yang baru akan diumumkan 5 September. Sementara Partai Buruh mengatakan pemerintah "lari ketakutan" setelah mereka memblokade upaya mosi tidak percaya pada Johnson yang memaksanya mengundurkan diri.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement