Senin 18 Jul 2022 17:13 WIB

Pemkab Kebumen, Andy F Noya dan Pertamina Foundation Lepas Liarkan 50 Tukik

Program konservasi penyu di Kaliratu wujud kepedulian Pertamina dan Benihbaik.com

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Gita Amanda
Relawan menunjukkan anak penyu (tukik) berusia 14 hari yang siap untuk dilepasliarkan di Pantai Kali Ratu, Desa Jogosimo, Klirong, Kebumen, Jateng, Ahad (17/7/2022). Pemkab Kebumen bersama dengan Pertamina Foundation dan BenihBaik.com melakukan pelepasliaran 50 ekor tukik jenis Lekang (Lepidochelys olivacea), bagai upaya menjaga kelestarian habitat penyu di perairan Kebumen.
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Relawan menunjukkan anak penyu (tukik) berusia 14 hari yang siap untuk dilepasliarkan di Pantai Kali Ratu, Desa Jogosimo, Klirong, Kebumen, Jateng, Ahad (17/7/2022). Pemkab Kebumen bersama dengan Pertamina Foundation dan BenihBaik.com melakukan pelepasliaran 50 ekor tukik jenis Lekang (Lepidochelys olivacea), bagai upaya menjaga kelestarian habitat penyu di perairan Kebumen.

REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Pemkab Kebumen bersama BenihBaik.com dan Pertamina Foundation melepasliarkan 50 tukik di Pantai Kaliratu, Jogosimo, Kebumen, Ahad (17/7/2022). Kampanye pelestarian lingkungan ini diinisiasi oleh BenihBaik.com yang diwakili oleh Andy F Noya, jurnalis sekaligus founder dan CEO BenihBaik.com.

Pelepasan tukik ini dilakukan oleh Bupati Arif Sugiyanto dan jajaran forkompimda, Andy F Noya serta Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S Asngari, di Pantai Kaliratu, Kebumen.

Baca Juga

Andy F Noya menuturkan, ini merupakan kali pertama ia melepas tukik di Kebumen. Menurutnya, ini adalah pengalaman yang luar biasa, dimana Kebumen ternyata punya kekayaan alam yang mungkin jarang dimiliki oleh kabupaten lain.

"Di sini lengkap ada gunung ada laut, di sini pula terdapat hewan-hewan purba yang dilindungi negara, berupa penyu hijau, dan lekang atau abu-abu. Kekayaan ini yang harus terus kita jaga kelestariannya," ujar Andy, dalam rilis yang diterima Republika, Senin (18/7/2022).

Melalui benihbaik.com sebagai pelaksana dari donasi yang diberikan Pertamina Foundation, pihaknya terus menyuarakan pelestarian lingkungan di berbagai daerah, termasuk Kebumen.

Program konservasi penyu yang ada di Kaliratu merupakan wujud kepedulian Pertamina dan Benihbaik.com untuk bersama-sama dengan masyarakat dan pemerintah agar aktif menjaga lingkungan.

"Dengan momen ini kita ingin menumbuhkan kesadaran bahwa menjaga ekosistem menjadi hal yang sangat penting sekali di tengah bumi kita yang semakin tua, dan semakin banyak bencana alam," ujar Andy.

Bupati Arif Sugiyanto menambahkan dirinya mendukung upaya Pertamina Foundation dan Benihbaik.com yang terus memberikan perhatian terhadap kelestarian lingkungan di Kebumen. Baik konservasi penyu dan penanaman hutan mangrove.

Program konservasi tukik Pertamina dan Benihbaik.com ini membawa pesan kepada kita pentingnya menjaga kelestarian alam demi anak cucu kita di masa depan. "Jangan sampai mereka tidak bisa melihat dan menikmati keindahan penyu Kebumen. Terima kasih atas upaya yang sudah dilakukan, semoga semangat pelestarian ini bisa menular ke masyarakat Kebumen, khususnya sekitar desa Jogosimo,” ujar Bupati.

Sementara itu, Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S Asngari menyatakan sebagai orang asli Kebumen, pihaknya merasa punya tanggungjawab untuk bisa memberikan kontribusi terhadap daerahnya. Isu lingkungan dipilih karena Kebumen punya kekayaan alam yang luar biasa.

"Kewajiban kita semua adalah menjaga dan ikut melestarikan lingkungan dan alam kita. Agar alam ini bisa memberikan keberkahan bagi kita semua, bagi masyarakat Kebumen. Kalau kita sayang kepada alam, alam juga akan sayang kepada kita. Itu pasti," ujar Agus.

Untuk itu, Agus menegaskan, pihaknya akan terus memberikan bantuan untuk penguatan pelestarian lingkungan di Kebumen, baik itu pelestarian tukik dan juga pelestarian hutan mangrove.

"Insya Allah apa yang menjadi kebutuhan teman-teman konservasi akan kita dukung," tandasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement