Senin 25 Jul 2022 19:00 WIB

Milad MUI ke-47, Prof Didin: MUI Berkiprah Menjaga Akhlak Bangsa

MUI telah berperan sebagai penjaga akidah umat sekaligus penjaga akhlak bangsa.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Gedung MUI
Foto: MUI
Gedung MUI

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Cendekiawan Muslim Prof Didin Hafidhuddin menyampaikan, kiprah Majelis Ulama Indonesia (MUI) terhadap umat, bangsa dan negara sangat besar. MUI telah berperan sebagai penjaga akidah umat sekaligus penjaga akhlak bangsa.

"Alhamdulillah saya melihat dan merasakan bahwa kiprah MUI kepada umat, bangsa dan negara sangatlah besar. MUI menjaga akidah umat dan menjaga akhlak bangsa agar tetap sesuai dan sejalan dengan pandangan hidup bangsa," kata dia kepada Republika.co.id, Senin (25/7/2022).

Baca Juga

Menurut ketua umum Badan Kerja Sama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) itu, MUI juga telah berkiprah dalam menjaga kesatuan dan persatuan bangsa. Baginya, MUI ibarat sebuah rumah besar yang menjadi tempat bernaung dan berlabuh seluruh komponen bangsa.

Didin juga menyinggung potensi umat Muslim di Indonesia. Menurutnya, MUI sedang menggali dan mengembangkan salah satu potensi umat Muslim yaitu pada bidang ekonomi, khususnya ekonomi syariah.

Dia mengatakan, lahirnya Dewan Syariah Nasional (DSN-MUI) adalah untuk menjaga dan mengembangkan agar potensi ekonomi yang dimiliki umat bisa dikembangkan dan ditujukan untuk kesejahteraan bersama.

MUI akan merayakan milad ke-47 bertema merajut ukhuwah untuk kekuatan umat dan bangsa. Puncak milad akan dilaksanakan pada 26 Juli 2022. Milad MUI ke-47 menghadirkan presiden sebagai kepala negara, tokoh masyarakat, ormas-ormas Islam, dan tokoh-tokoh partai untuk merajut ukhuwah demi kesatuan serta kekuatan dalam kebhinekaan di Indonesia.

Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan menyampaikan, ibarat usia manusia, usia MUI 47 tahun sudah cukup dewasa, sehingga MUI melakukan renungan dan muhasabah dalam tiga bentuk pelayanan. Pertama melayani umat atau khodimul ummah, kedua yakni penguatan umat atau taqwiyul ummah, dan ketiga yaitu bermitra bersama pemerintah atau shodiqul hukumah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement