Senin 25 Jul 2022 23:17 WIB

Youtube Hapus Iklan yang Tak Pantas Atas Permintaan Arab Saudi 

Arab Saudi memberikan ultimatum kepada Youtube hapus iklan tak pantas

Rep: Alkhaledi Kurnialam, Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Google akhirnya mengungkap bisnis Youtube dan cloud-nya untuk pertama kali melalui laporan pendapatan kuartal keempat 2019 pada Senin (3/2) (Foto: ilustrasi menonton youtube)
Foto: Pixabay
Google akhirnya mengungkap bisnis Youtube dan cloud-nya untuk pertama kali melalui laporan pendapatan kuartal keempat 2019 pada Senin (3/2) (Foto: ilustrasi menonton youtube)

 

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – YouTube pada Senin (25/7/2022) ini mengumumkan telah menghapus semua iklan yang tidak pantas yang muncul di platformnya. Youtube juga menutup akun pengiklan segera setelah terbukti melanggar kebijakan ketat perusahaan. 

Baca Juga

Seorang juru bicara dari Youtube,  menyampaikan, akun pengiklan yang menyiarkan konten ofensif telah ditutup. Juru bicara tersebut menuturkan, melindungi masyarakat adalah salah satu prioritas utama platform di Arab Saudi dan di seluruh dunia. 

"Tahun lalu, Google menghapus lebih dari 286 juta iklan dari platformnya secara global karena promosi konten dewasa yang tidak sesuai dengan kebijakannya, dan 125,6 juta iklan lainnya untuk konten yang tidak pantas," kata juru bicara itu kepada Bloomberg Asharq, dikutip Al Arabiya, Senin (25/7). 

Pernyataan dari juru bicara Google di Timur Tengah tersebut disampaikan sebagai tanggapan atas permintaan Arab Saudi untuk menghapus iklan ofensif dengan konten yang bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam dan masyarakat. 

Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan pada Sabtu lalu, Komisi Umum Saudi untuk Media Audiovisual (GCAM) dan Komisi Komunikasi dan Teknologi Informasi (CITC) mengatakan bahwa iklan yang tidak pantas baru-baru ini menyebar luas di YouTube. 

Iklan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam dan melanggar aturan Kerajaan Arab Saudi pada konten media. "Kami telah meminta YouTube untuk menghapus semua iklan ini dan mematuhi aturan negara," kata pernyataan GCAM dan CITC. 

“Kami akan memantau komitmen platform, dan jika konten yang melanggar hukum terus disiarkan, tindakan hukum yang diperlukan akan diambil sesuai dengan komunikasi audio visual dan peraturan media,” bunyi pernyataan itu.

Pada Ahad lalu, Komisi Umum untuk Media Audiovisual (GCAM) Arab Saudi dan Komisi Komunikasi dan Teknologi Informasi (CITC) merilis pernyataan yang menuntut platform berbagi video milik Google itu menghapus iklan yang menyinggung. Pengawas memperingatkan YouTube bahwa jika konten ofensif terus disiarkan, mereka akan mengambil tindakan hukum yang diperlukan untuk melawannya.

“Sebagai konfirmasi dari Otoritas Umum untuk Media Audiovisual dan Komisi Komunikasi dan Teknologi Informasi tentang komitmen berbagai platform konten digital terhadap kontrol dan peraturan yang berlaku di Kerajaan, dan berdasarkan tindak lanjut, dicatat bahwa  Platform YouTube (berafiliasi dengan Google) menampilkan iklan yang ditujukan kepada pengguna di Kerajaan yang menyertakan konten penyiaran yang bertentangan dengan nilai dan prinsip Islam dan masyarakat serta melanggar kontrol konten media di Kerajaan dan kebijakan platform YouTube,”  kata pernyataan otoritas. 

 

Sumber: gulfnews, alarabiya   

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement