REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan keselamatan otomotif Amerika Serikat mengatakan bahwa pihaknya membuka lima penyelidikan terhadap lebih dari 1,8 juta kendaraan Stellantis, Ford Motor dan General Motors atas sejumlah masalah. Mengutip Reuters pada Rabu (27/7/2022), Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) membuka penyelidikan terhadap 1,34 juta kendaraan Jeep Cherokee model tahun 2014-2020 karena kebocoran air dapat menyebabkan rem parkir elektronik secara tidak sengaja mengaktifkan dan menghentikan kendaraan saat sedang bergerak.
NHTSA mengatakan, masalah ini dapat menyebabkan kemacetan, membuat kendaraan berhenti. Perusahaan mengeluarkan buletin 2016 yang menginstruksikan diler untuk mengganti modul dan memeriksa konektor listrik dari karat.
NHTSA juga sedang menyelidiki 21.348 kendaraan hybrid plug-in Chrysler Pacifica model tahun 2019-2021 setelah menerima 40 keluhan yang menuduh insiden mogok/hilangnya tenaga penggerak yang berpotensi karena kerusakan transmisi. NHTSA telah membuka permintaan penarikan kembali ke sekitar 290.000 model tahun 2016 kendaraan Dodge Journey, Jeep Compass, dan Jeep Patriot karena sensor poros engkol atau poros bubungan dapat bekerja sebentar-sebentar, yang mungkin menyebabkan kemacetan.
NHTSA sedang meninjau apakah penarikan 2016 harus diperluas. Stellantis mengatakan mereka bekerja sama. Agensi tersebut telah meluncurkan penyelidikan awal terhadap 25.538 SUV Ford Bronco 2021 setelah membuka petisi peninjauan cacat pada bulan Mei atas dugaan cacat "valvetrain" pada SUV Bronco yang dilengkapi dengan mesin Eco-boost 2,7L. Ford tidak segera berkomentar.
GM mengatakan bekerja sama dengan NHTSA dalam penyelidikan mereka dan GM akan melanjutkan penyelidikan sendiri ke dalam masalah tersebut. NHTSA juga telah membuka penyelidikan awal terhadap 190.000 kendaraan MY Cadillac XT5, XT6, dan GMC Acadia 2020-2021 karena kamera belakang mungkin gagal berfungsi dengan baik.