REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film pendek berjudul Mbok dan Bung resmi ditayangkan untuk pertama kalinya di Djakarta Theater XXI. Film ini merupakan bagian dari rangkaian peresmian transformasi Sarinah pascapemugaran. Sarinah bersama Rekata Studio merilis film pendek yang terinspirasi dari kisah Bung Karno dengan Sarinah.
Film Mbok dan Bung yang berdurasi 15 menit ini bercerita tentang sosok Sarinah, pengasuh Kusno (panggilan Bung Karno semasa kecil) yang mengajarkan cinta kasih pada sesama manusia dan peduli pada rakyat kecil. Nilai-nilai kehidupan yang diajarkan Sarinah memiliki pengaruh kuat pada Kusno.
Film yang berlatar di Mojokerto tahun 1907 itu memberikan gambaran bagaimana peran Sarinah dalam menjadikan Kusno seorang yang humanis dan menjadi dasar perjuangan Bung Karno dalam membangun Indonesia. Sutradara film Ninndy Raras mengatakan bahwa produksi film ini memakan waktu hampir tiga bulan, mulai dari riset hingga syuting. Menurut dia, proses riset menjadi hal yang paling menantang karena minimnya sumber sejarah tentang Sarinah.
"Proses riset dan menulis skenario itu paling lama sampai dua bulan, tapi memang sangat menarik dan menjadi suatu kehormatan bisa mentafsir ulang Sarinah," kata Ninndy dalam konferensi pers di Djakarta Theater, dikutip Kamis (28/7/2022).
Menurut Ninndi, seorang perempuan yang bernama Sarinah ini, memiliki karakter dan cara bagaimana ia bersikap, cukup luar biasa pada zaman itu. "Kalau aku lihat sih sepertinya Sarinah itu, walaupun dia tidak mengenyam pendidikan tapi dia itu jenius dan punya statement di zaman itu," jelas dia.
Dalam kesempatan ini, Guruh Sukarno Putra juga turut hadir dan menyaksikan bersama pemutaran perdana film. Guruh menceritakan bahwa sosok Sarinah adalah orang yang mengajarkan ayahnya untuk mencintai semua ciptaan Tuhan, mencintai sesama manusia, menghargai, dan rendah hati.
"Di dalam kehidupan saya pun juga memiliki pengasuh seperti Mbok Sarinah, yang saya bayangkan persis seperti Mbok Sarinah, namanya Nek Joyo. Ketika Bapak bercerita tentang Mbok Sarinah, saya juga merasakan hal yang sama dari Nek Joyo. Nek Joyo juga memberi nasihat kepada saya untuk terus sabar dan harus menghargai semua orang,” kata Guruh.