Kamis 28 Jul 2022 22:53 WIB

Bahlil: RI Kantongi Komitmen Investasi Rp 100,69 Triliun dari Korsel

Presiden Jokowi sebut investasi Korsel di RI alami peningkatan signifikan

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo (kanan) bersalaman dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol (ketiga kiri) dalam pertemuan bilateral di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, Korea Selatan, Kamis (28/7/2022). Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Korea Selatan agar hadir dalam pertemuan dengan CEO dan pimpinan perusahaan besar Korea Selatan di Seoul, Korea Selatan pagi tadi waktu setempat (28/7). Dalam pertemuan tersebut, hadir 10 pimpinan perusahaan asal Korea Selatan yang memiliki minat investasi baru maupun berencana melakukan perluasan investasi nya di Indonesia.
Foto: ANTARA/Biro Pers Setpres/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo (kanan) bersalaman dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol (ketiga kiri) dalam pertemuan bilateral di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, Korea Selatan, Kamis (28/7/2022). Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Korea Selatan agar hadir dalam pertemuan dengan CEO dan pimpinan perusahaan besar Korea Selatan di Seoul, Korea Selatan pagi tadi waktu setempat (28/7). Dalam pertemuan tersebut, hadir 10 pimpinan perusahaan asal Korea Selatan yang memiliki minat investasi baru maupun berencana melakukan perluasan investasi nya di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Korea Selatan agar hadir dalam pertemuan dengan CEO dan pimpinan perusahaan besar Korea Selatan di Seoul, Korea Selatan pagi tadi waktu setempat (28/7). Dalam pertemuan tersebut, hadir 10 pimpinan perusahaan asal Korea Selatan yang memiliki minat investasi baru maupun berencana melakukan perluasan investasi nya di Indonesia. 

Tercatat adanya minat maupun rencana perluasan investasi dari Korea Selatan sebesar 6,72 miliar dolar AS atau setara Rp 100,69 triliun. Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasi ke para pimpinan perusahaan Korea Selatan yang hadir atas investasi yang telah dilakukan di Indonesia.

Presiden Joko Widodo mengungkapkan, investasi Korea Selatan di Indonesia menunjukkan peningkatan siginifikan. Presiden meminta agar jika terjadi permasalahan di lapangan, perusahaan dapat menghubungi langsung Menteri Investasi/Kepala BKPM. 

"Saya tadi tidak mendengarkan keluhan-keluhan yang berat yang mungkin terjadi di lapangan. Hanya saja apabila ada masalah-masalah tolong disampaikan kepada Menteri Investasi Pak Bahlil atau kepada Pak Menko Maritim dan Investasi, kalau ada masalah. Kalau mentok berdua ini tidak bisa menyelesaikan bisa ke saya, baik yang berkaitan dengan izin-izin, baik yang mungkin berkaitan dengan imigrasi dan lain-lainnya," ujar Jokowi.

Bahlil juga menekankan, selain memfasilitasi dan mengawal investasi yang masuk ke Indonesia, Kementerian Investasi/BKPM akan memastikan investasi tersebut dapat memberikan manfaat bagi pengusaha nasional dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal melalui kolaborasi yang dilakukan. “Saya selalu tekankan kepada seluruh investor yang masuk agar berkolaborasi dengan pengusaha nasional dan UMKM yang ada di daerah. Kita dorong mereka untuk maju bersama dan ciptakan titik pertumbuhan ekonomi baru di daerah,” ujar dia.

Lebih lanjut, Bahlil menegaskan, pemerintah Indonesia serius dalam menarik investasi berkualitas sebanyak-banyaknya ke Indonesia. Hal ini diwujudkan melalui penyederhanaan kebijakan di bidang investasi melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, khususnya terkait penerbitan perizinan berusaha dan pemberian insentif fiskal melalui sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko. 

Kim Hag-dong, CEO Posco menyampaikan, saat ini Posco berinisiasi memulai investasi tahap kedua yaitu pabrik baja terintegrasi yang akan memproduksi baja untuk otomotif, termasuk kendaraan listrik, dengan rencana nilai investasi sebesar 3,5 miliar dolar AS. Posco optimis rencana investasi tersebut dapat memperluas lapangan kerja dan berkontribusi dalam menciptakan perekonomian yang lebih baik bagi Indonesia dan Korea Selatan.

“Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar rencana investasi tersebut berjalan sesuai rencana yang ditetapkan. Kami ucapkan terima kasih banyak atas kesempatan yang diberikan, terutama kepada Presiden Joko Widodo yang telah mendukung proyek kami,” ujar Kim Hag-dong.

Kim Gyo-hyun sebagai Vice Chairman/CEO Lotte Chemical mengungkapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo beserta pimpinan lainnya. Kim mengungkapkan proyek investasinya dapat berjalan dengan baik atas dukungan dan perhatian dari Pemerintah Indonesia dengan dibangunnya kompleks petrokimia di Cilegon. 

Sebelumnya, investasi Lotte Chemical mengalami kendala di lapangan hingga proyeknya tertunda selama empat tahun dan dapat berjalan kembali atas adanya dukungan dan fasilitasi dari Kementerian Investasi/BKPM. Kim menyampaikan, perusahaannya saat ini ingin berkontribusi dalam penciptaan hirilirasi di Indonesia dan melengkapi rantai pasok industri di dalam negeri. 

“Dengan adanya perusahaan kami di Indonesia, kami harap bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat setempat. Untuk itu, kami siap untuk mendengar apa saja yang diperlukan oleh masyarakat. Melalui kesempatan ini, saya harapkan perhatian dan dukungan yang berkelanjutan dari Pemerintah Indonesia dan saya harap kerja sama ini dapat berjalan dengan baik,” ujar Kim Gyo-hyun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement