Ahad 31 Jul 2022 19:38 WIB

 Dinkes Yogya: Tak Ada Jamaah yang Terpapar Covid-19

Sebanyak 156 jamaah haji asal Kota Yogyakarta baru saja tiba di Tanah Air.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Agung Sasongko
Jamaah Haji Yogyakarta (ilustrasi). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta menyebut, tidak ada jamaah haji yang terpapar Covid-19.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Jamaah Haji Yogyakarta (ilustrasi). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta menyebut, tidak ada jamaah haji yang terpapar Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta menyebut, tidak ada jamaah haji yang terpapar Covid-19. Sebanyak 156 jamaah haji asal Kota Yogyakarta baru saja pulang pada 29 Juli kemarin.

"Sejauh ini belum ada laporan jamaah positif (Covid-19. Instruksi Menkes (Menteri Kesehatan) juga di-swab di embarkasi kedatangan," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinkes Kota Yogyakarta, Lana Unwanah kepada Republika, Ahad (31/7/2022).

Baca Juga

Lana menuturkan, memang ada jamaah yang mengalami gejala batuk dan pilek. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan, jamaah tersebut tidak terpapar Covid-19. "Mereka banyak yang batuk pilek karena udaranya sangat panas disana dan malam dingin. Jadi potensi batuk pilek," ujar Lana.

Lana juga menyebut, belum ada kebijakan untuk memberikan vaksin dosis ketiga (booster) kedua. Pasalnya, jamaah haji asal KOta Yogyakarta sudah diberikan booster sebelum berangkat ke Tanah Suci.

"99 persen jamaah haji Kota Yogya sebelum berangkat sudah kita booster, belum ada kebijakan booster kedua, jadi belum di-booster lagi," jelasnya.

Pasalnya, pemerintah pusat menyebut jamaah haji yang baru pulang agar dapat disuntik booster. Namun, booster ini dibagikan bagi jamaah yang belum mendapatkan booster sebelumnya.

"Jamaah haji sebetulnya saat berangkat sudah kita booster, sudah kita pastikan kita booster semua. Kecuali ada satu atau dua jamaah karena kondisi kesehatannya tidak memungkinkan (untuk menerima booster)," tambah Lana.

Lana pun meminta jamaah yang baru pulang untuk menjaga dan memantau kesehatan secara mandiri dan melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Hal ini mengingat kasus Covid-19 di DIY termasuk Kota Yogyakarta meningkat dalam beberapa pekan ini.

Jika ada jamaah yang mengalami gejala baik itu gejala Covid-19 maupun gejala penyakit lainnya, diminta agar melapor ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Meskipun begitu, pemantauan kesehatan jemaah yang baru pulang juga dilakukan oleh petugas puskesmas di masing-masing wilayah.

"Kalau ada keluhan melapor ke puskesmas untuk mengantisipasi berbagai macam penularan penyakit dari luar. Ada SARS juga, ada meningitis, itu (petugas puskesmas) rutin (melakukan pemantauan) kalau jamaah haji pulang," tambah Lana.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement