REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam bukunya yang terkenal, Al-Hikam (Kata-Kata Bijak), syekh Ahmad Ibn 'Ataa'illah As-Sakandari mengatakan cara terbaik untuk meminta kepada-Nya adalah dengan mengungkapkan kesusahan Anda. Cara tercepat untuk mendapatkan karunia-Nya adalah dengan mengungkapkan kerendahan hati dan kebutuhan Anda.
Kata bijak yang dibahas adalah tentang doa (permohonan). Ini bukan tentang etika berdoa, tetapi tentang kondisi hati saat berdoa.
Allah bertanya kepada orang-orang kafir tentang pengalaman mereka sendiri: “Siapakah yang menjawab orang yang tertekan ketika dia memanggil-Nya, dan siapa yang menghilangkan yang sakit, dan telah menjadikan Anda mewarisi bumi? Mungkinkah ada kekuatan ilahi selain Allah?” (QS An-Naml 27: 62).
Dalam ayat ini Allah menjelaskan kepada orang-orang kafir bahwa ketika mereka dengan tulus meminta pertolongan Allah pada saat kesusahan, Dia menjawab mereka. Jika demikian halnya dengan orang-orang kafir dalam kesusahan, bagaimana jika seorang mukmin dalam kesusahan dan meminta pertolongan kepada Tuhannya.
Oleh karena itu, kesusahan membuat permohonan dikabulkan dengan cepat. Syekh berkata: "Cara terbaik untuk meminta kepada-Nya adalah melalui kesusahan Anda".
Jika Anda dalam kesulitan dan meminta kepada Allah dengan tulus, dengan segenap hati membutuhkan bantuan Allah setelah segala upaya yang dicoba telah gagal Anda, maka yakinlah bahwa Allah akan menjawab permohonan Anda.
Ini berlaku tidak hanya untuk meminta pertolongan kepada Allah, tetapi juga ketika memohon bantuan meneguhkan iman. Nabi Muhammad SAW juga melakukan hal serupa, memohon bantuan Allah untuk mendapatkan pertolongan.