Selasa 21 May 2024 06:53 WIB

5 Cara Sederhana Dekatkan Diri kepada Allah SWT

Pastikan Allah SWT hadir dalam segala aspek kehidupan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Wisatawan mengamati matahari terbit saat berkemah di areal Embung Bansari kawasan lereng Gunung Sindoro, Bansari, Temanggung, Jawa Tengah, Ahad (21/4/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Wisatawan mengamati matahari terbit saat berkemah di areal Embung Bansari kawasan lereng Gunung Sindoro, Bansari, Temanggung, Jawa Tengah, Ahad (21/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama Mesir, Syekh Amr al-Wardani memberikan penjelasan yang mendalam mengenai cara-cara agar Allah SWT senantiasa menyertai setiap aktivitas seorang Muslim, baik dalam kondisi sedih, bahagia, cemas, dan sebagainya.

Dia mengatakan, terdapat setidaknya lima cara yang dapat diikuti untuk memastikan kehadiran Allah SWT dalam segala aspek kehidupan.

Baca Juga

Lima Cara Sederhana Dekatkan Diri kepada Allah SWT

1. Selalu menjaga dirinya dengan bersuci sepanjang hari. Karena itu, ketika diri tidak berada dalam keadaan wudhu, hendaklah untuk selalu berwudhu untuk mendapatkan cinta Allah SWT.

"Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah, "Itu adalah sesuatu yang kotor." Karena itu jauhilah istri pada waktu haid; dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri." (QS Al-Baqarah ayat 222)

2. Dengan menjaga sholat dhuha agar berada dalam kecukupan, terlindungi dari perbuatan zalim dan kejahatan. Syekh al-Wardhani juga mengingatkan, sholat dhuha dapat dilakukan dengan minimal 2 rakaat.

Namun, juga bisa dilaksanakan dengan 4 rakaat dengan salam, sebagaimana hadits qudsi. Allah SWT berfirman, "Wahai anak Adam ruku' untukku 4 rakaat di awal pagi, maka aku akan penuhi hajatmu di hari itu."

Selanjutnya...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement