Jumat 05 Aug 2022 13:21 WIB

Menteri Perhubungan: Pengiriman Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dimulai Hari Ini

Proyek kereta cepat merupakan wujud persahabatan Indonesia-China

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia. (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pengiriman rangkaian kereta tersebut mulai dilakukan pada Jumat (5/8/2022).

“Ditargetkan, pada November 2022 mendatang atau bertepatan dengan penyelenggaraan Presidensi G20, KCJB sudah menjalani tes dinamis,” kata Budi dalam pernyataan tertulisnya.

Baca Juga

Dia menjelaskan proyek tersebut merupakan wujud persahabatan Indonesia-China yang selalu dibahas dalam pertemuan kedua negara. Untuk itu Budi meminta semua pihak mendukung proyek KCJB agar dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan.

Budi mengungkapkan KCJB mengadopsi teknologi tinggi yaitu Grade of Automation (GOA) Level 1. Selain itu juga memiliki desain yang ramping sehingga dapat mendukung akselerasi atau kecepatan dari kereta tersebut yang bisa mencapai 350 kilometer per jam.

Nantinya, lanjut Budi, KCJB akan melayani sebanyak 68 perjalanan setiap harinya dan berhenti di lima stasiun. “Waktu tempuh Jakarta-Bandung hanya membutuhkan waktu 36-45 menit. Sebelumnya membutuhkan kurang lebih 2,5 jam untuk sampai tujuan,” ungkap Budi.

Budi menuturkan KJCB sebagai transportasi massal yang ramah lingkungan memiliki tingkat keselamatan dan keamanan yang baik serta efisiensi waktu. Budi mengharapkan transportasi tersebut nantinya dapat semakin meningkatkan minat masyarakat untuk lebih memilih menggunakan transportasi publik ketimbang kendaraan pribadi.

“Untuk itu, saya mengimbau kecepatan waktu konstruksi dan integrasi sistem dapat dipercepat, agar manfaat yang sudah sudah ditunggu masyarakat pengguna kereta api dapat segera bisa dirasakan,” jelas Budi.

Sementara itu, Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan pengiriman perdana EMU dan Comprehensive Inspection Train (CIT) tersebut merupakan pertama kalinya pengiriman EMU kereta api cepat dari Cina ke luar negeri. Sebanyak 11 rangkaian kereta yang diproduksi oleh CRRC Sifang, Qingdao, Provinsi Shandong, China ini telah selesai diproduksi pada awal April tahun ini.

Dwiyana memastikan EMU dan CIT yang dikirimkan ke tanah air hari ini telah menyelesaikan static test dan dynamic test di tempat produksinya. “Hingga saat ini, progres pengerjaan proyek KCIC  telah mencapai 85 persen, dan masih menyisakan beberapa pekerjaan tunnel 2, pre loading, track laying, dan penyelesaian stasiun," ucap Dwiyana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement