Sabtu 06 Aug 2022 13:50 WIB

Peneliti Ungkap Perbedaan Otak Orang Sholat dan Ateis

Perbedaan orang sholat dan ateis ditemukan di bagian terpenting otak, lobus frontal.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Peneliti Ungkap Perbedaan Otak Orang Sholat dan Ateis
Foto: dok. Republika
Peneliti Ungkap Perbedaan Otak Orang Sholat dan Ateis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti dari Thomson Jefferson University Hospital and Medical College Amerika Serikat Andrew Newberg menemukan hubungan yang kuat antara aktivitas otak dan praktik keagamaan, khususnya ibadah sholat. Ia menemukan perbedaan aktivitas otak orang yang taat beragama sebelum sholat, setelah sholat, dan orang ateis sebelum bermeditasi dan setelah bermeditasi.

Perbedaan ditemukan di bagian terpenting otak, lobus frontal. Dia mempelajari efek sholat pada otak manusia dan apa yang terjadi di dalam kepala mereka saat sholatdengan menyuntikkan pewarna radioaktif yang tidak berbahaya ke subjek dan mengamatinya melalui mesin pemindai. Dia mengamati pemindaian otak para Imam Muslim, biksu Tibet, dan ateis yang bermeditasi.

Baca Juga

Dalam artikel Status of Brain during Prayers: Scientific Analysis yang diterbitkan About Islam dijelaskan ada enam komponen di dalam otak, yaitu lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital, lobus temporal, otak kecil, dan batang otak.

Lobus frontal sendiri mewakili hampir sepertiga dari seluruh otak. Ini adalah wilayah otak terakhir yang berkembang dan yang pertama mengalami penurunan aktivitas seiring bertambahnya usia. Lobus frontal ini disebut sebagai bos otak dan terletak tepat di belakang dahi.

Lobus frontal terutama terlibat dalam pengambilan keputusan, perencanaan, pengorganisasian, memori kerja, manajemen diri, dan mengelola emosi. Lobus frontal membentuk kepribadian seseorang dan bertanggung jawab atas keterampilan kognitif mereka. Selain itu, lobus frontal aktif selama percakapan, dan memungkinkan berbicara dan mendengarkan secara aktif.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement