REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina mengumumkan pada Jumat (5/8), menghentikan dialog dengan Amerika Serikat (AS) di sejumlah bidang, termasuk antara komandan militer theater-level dan tentang perubahan iklim. Keputusan itu buntut dari kunjungan Ketua House of Representatives Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan, pihaknya juga menangguhkan pertukaran dengan AS untuk melawan kejahatan lintas batas dan perdagangan narkoba. AS menanggapi dengan menyatakan China bersikap tidak bertanggung jawab.
"Tidak ada yang bisa diperbaiki Amerika Serikat di sini. China dapat mengambil jalan panjang untuk meredakan ketegangan hanya dengan menghentikan latihan militer yang provokatif ini dan mengakhiri retorika," kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby.
China belum menyebutkan penangguhan pembicaraan militer di tingkat paling senior, seperti dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley. Sementara, pembicaraan itu jarang terjadi, para pejabat mengatakan, bahwa pembicaraan itu penting untuk dilakukan jika terjadi keadaan darurat atau kecelakaan.
Kirby mengatakan, bukanlah hal yang biasa bagi China untuk menutup pembicaraan militer pada saat ketegangan. Dia pun menegaskan tidak semua saluran antara para pemimpin militer kedua negara telah terputus.
Pentagon mengatakan, Beijing telah bereaksi berlebihan dan Washington masih terbuka untuk membangun mekanisme komunikasi krisis. "Bagian dari reaksi berlebihan ini telah membatasi secara ketat keterlibatan pertahanannya ketika negara yang bertanggung jawab akan mengakui bahwa kita sangat membutuhkan mereka sekarang," kata juru bicara Pentagon Todd Breasseale.
Beijing secara terpisah mengumumkan bahwa mereka akan menjatuhkan sanksi kepada Pelosi secara pribadi dan keluarga dekatnya. Tindakan ini sebagai tanggapan atas tindakannya yang dinilai kejam dan provokatif.