Selasa 09 Aug 2022 00:05 WIB

Perkelahian Diduga Akibatkan Satu Santri di Tangerang Meninggal

Keluarga korban telah membuat laporan ke Polresta Tangerang.

Rep: Eva Rianti/ Red: Agus raharjo
Garis Polisi   (Ilustrasi)
Foto: Arief Priyono/Antara
Garis Polisi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Polisi mendalami kasus seorang santri di salah satu Pondok Pesantren di Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang berinisial BD (15 tahun) yang meninggal dunia diduga usai berkelahi. Pihak kepolisian menyebut kasus tersebut merupakan penganiayaan dengan terduga pelaku yakni teman sesama santri di pondok pesantren tersebut.

Kapolresta Tangerang Kombes Pol Raden Romdhon Natakusuma mengatakan, kejadian terjadi pada Ahad (7/8/2022) sekira pukul 06.30 WIB. Pihak yang terlibat sebagai pelaku yakni santri berinisial R (15), teman korban yang sama-sama duduk di kelas 1 SMA.

Baca Juga

"Berdasarkan keterangan guru dan pengasuh yang mengantar, korban meninggal diduga karena berkelahi sesama santri. Kami masih mendalami keterangan saksi-saksi dan hasil pemeriksaan medis terhadap tewasnya santri tersebut," kata Raden, Senin (8/8/2022).

Raden menjelaskan, peristiwa penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa tersebut bermula saat pelaku P mencari santri berinisial D (15) yang pada saat itu tengah berada di kamar mandi bersama korban BD. Secara tiba-tiba pelaku mendobrak pintu kamar mandi.

"Berdasarkan keterangan dari saksi, awal mula pemicu perkelahian antara R dan BD diawali dengan pelaku R mencari santri D yang kebetulan sedang mandi berdua bersama korban BD. Saat R membuka pintu tidak sengaja mengenai korban BD, karena kesal korban memaki dan berteriak kepada R dan terjadi perkelahian," terangnya.

Dalam perkelahian itu, korban dan pelaku saling memegang leher. Pelaku sempat memukul bagian mata korban, namun perkelahian itu dilerai oleh para santri lainnya. Namun, tak sampai di situ, perselisihan berlanjut karena dipicu oleh korban yang mengoceh atau mengata-ngatai pelaku.

Pelaku masih tersulut emosinya dan kembali melakukan kekerasan terhadap korban. Pada saat itu korban sedang memakai pakaian, lalu dipukul sebanyak dua kali pada bagian kepala dan ditendang hingga terjatuh.

"Akibat perbuatan R, korban BD mengalami sakit di bagian kepala dan tidak masuk kelas," kata dia.

Lantas, pada siang hari sekira pukul 14.00 WIB korban ditemukan tidak sadarkan diri di kamar. Korban lalu dibawa oleh pengasuh ke klinik terdekat. Dari penanganan di klinik diindikasikan korban sudah meninggal dunia. Lalu korban dibawa ke RSUD Balaraja.

Terhadap aksi nahas tersebut, keluarga korban telah membuat laporan ke Polresta Tangerang. Pihak kepolisian memeriksa sebanyak enam orang saksi dan juga pelaku.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement