REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI--Pemuda asal Kota Sukabumi mencuri perhatian para wali kota se-Indonesia dalam ajang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Ke- XV Tahun 2022 di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Senin (8/8/2022). Sebab pemuda asal Kota Sukabumi Alya Zahra Sabira (18 tahun) terpilih mewakili 300 anak muda dalam kegiatan Youth City Changers Apeksi 2022 untuk bicara mengenai keresahan anak muda.
Istimewanya hal ini disampaikan dihadapan 100 wali kota se-Indonesia. '' Alya perwakilan Youth City Changers Kota Sukabumi mewakili ratusan pemuda dalam momen tersebut mempresentasikan harapan pemuda,'' ujar Ketua Kreasi Sukabumi Rendy Irlian Kamase kepada wartawan, Senin. Penyampaian Alya ini mencuri perhatian 100 wali kota se-Indonesia dalam rakernas Apeksi 2022.
Dalam kesemparan itu Alya menyampaikan mengenai empat hal. Pertama terkait Digital terutama efisiensi pemanfaatan teknologi. Kedua terkait empowerment yakni ruang ide dan aksi dan ketiga sustainability yakni kolaborasi kaum muda dan kota yang berkelanjutan. Terakhir collaboration yang berarti sinergitas bersama.
'' Intinya Alya mengajak kepala daerah se-Indonesia untuk mau berkolaborasi dengan anak muda di wilayahnya masing-masing membuka ruang dan mau mendengarkan,'' ungkap Rendy. Ia menerangkan Alya Zahra Sabira saat ini tercatat sebagai calon mahasiswa Monash University Melbourne Australia.
Alya terang Rendy, juga lulusan Sukabumi Youth Planner Conference (SYPC) 2019 sebagai perancang terbaik bidang pendidikan. Ajang tersebut merupakan program Pemkot Sukabumi melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BPBD) Kota Sukabumi dalam mendorong partisipasi pemuda dalam pembangunan.
SYPC ini digagas Bappeda Kota Sukabumi bekerja sama dengan Sukabumi Creative Hub (SCH). Kegiatan SYPC ini merupakan event annual yang mengajak anak muda Kota Sukabumi untuk berkumpul, berdiskusi, dan mensimulasikan isu-isu permasalahan kota.
'' Ajang ini membuktikan anak muda di Kota Sukabumi mempunyai potensi dari sisi kapasitas dan kemampuan yang harus dimanfaatkan dalam percepatan pembangunan,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Apalagi pemkot membuat perencanaan harus seiring dengan percepatan pembangunan dan perkembangan teknologi.
Kedua bagaimana keterlibatan anak muda dalam perencanaan harus maksimal dan bersyukur Bappeda dan SCH masih melaksanakan SYPC. Semangat ini terutama membuat peradaban baru untuk kota harus ada lompatan percepatan yang diawali dengan mimpi besar.
Di mana peradaban yang dibangun secara bersama-sama dan tidak mungkin oleh satu pihak yang dimaknai kolaborasi. Selain itu seiring percepatan teknologi dan pembangunan saat ini harapan masyarakat jauh lebih besar.