Sabtu 13 Aug 2022 12:12 WIB

Koalisi Gerindra-PKB Diklaim Satukan Kekuatan Nasionalis-Religius

Prabowo telah menyatakan kesediaannya untuk kembali menjadi calon presiden (capres).

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) usai melakukan Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Senin (8/8/2022). KPU telah menerima berkas dari 18 partai politik yang mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2024 di hari kedelapan pendaftaran.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) usai melakukan Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Senin (8/8/2022). KPU telah menerima berkas dari 18 partai politik yang mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2024 di hari kedelapan pendaftaran.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah meresmikan koalisinya untuk pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Koalisi kedua partai politik tersebut termaktub dalam piagam kerja sama politik yang ditandatangani Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar.

Piagam kerja sama politik itu kemudian dibacakan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid. Isinya menekankan agar kedua partai politik bertekad menjaga kebhinekaan Indonesia.

Baca Juga

"Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berkesinambungan, Partai Gerindra dan PKB bekerja sama dalam pemilu serentak tahun 2024," ujar Dasco membacakan piagam deklarasi dalam forum rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Sabtu (13/8/2022).

Adapun koalisi antara Partai Gerindra dan PKB dilatarbelakangi oleh keinginan untuk menyatukan dua kekuatan besar di Indonesia, yakni nasionalis dan religius. Tujuannya untuk menghindari polarisasi masyarakat di Pemilu 2024.

"Untuk menghindari polarisasi masyarakat pada Pemilu tahun 2024 dan dapat membuka koalisi dengan partai politik lain atas persetujuan kedua belah pihak," ujar Dasco.

Koalisi kedua partai juga menjadi ajang untuk saling bertukar pikiran dalam merumuskan visi kerja sama politik untuk pembangunan Indonesia. Bergabungnya partai politik berideologikan nasionalis dan religius diyakini akan dapat melipat gandakan kekuatan untuk menghadapi kontestasi nasional.

"Maka dari itu kami bertemu, saling bertukar pikiran, dan membangun kerja sama. Kerja sama Partai Kebangkitan Bangsa dan Gerindra dengan sendirinya akan melipatgandakan kekuatan," ujar Jazilul.

Adapun dalam Rapimnas Partai Gerindra pada hari pertama, Prabowo telah menyatakan kesediaannya untuk kembali menjadi calon presiden (capres). Menurutnya, tak ada arti kalah dalam dirinya untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

"Bagi seorang pejuang sebetulnya tidak ada istilah kalah, bagi seorang pejuang kekalahan hanya berupa kekalahan. Kekalahan hanya bisa diartikan kekalahan kalau di dalam hati kita, kita menerima itu sebagai kekalahan," ujar Prabowo dalam pidatonya di rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Gerindra, Jumat (12/8/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement