Rabu 17 Aug 2022 19:37 WIB

Duplikat Bendera Pusaka dan Naskah Proklamasi Dikembalikan ke Monas

Kepolisian menjaga agar warga agar tidak menghalangi arak-arakan menuju Monas.

Anggota paskibraka nasional asal Jawa Tengah I Dewa Ayu Firsty Meita Dewanggi membawa baki bendera pusaka saat Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/8/2022). Sebanyak 4500 orang mengikuti Upacara Detik-Detik Proklamasi yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Anggota paskibraka nasional asal Jawa Tengah I Dewa Ayu Firsty Meita Dewanggi membawa baki bendera pusaka saat Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/8/2022). Sebanyak 4500 orang mengikuti Upacara Detik-Detik Proklamasi yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duplikat Bendera Merah Putih dan naskah proklamasi dikembalikan ke Monas diiringi arak-arakan menggunakan kereta kencana pada Rabu (17/8/2022) petang. Pukul 17.34 WIB, Presiden Jokowi telah memasukkan Bendera Merah Putih ke kotak kayu yang kemudian dibawa Komandan Wing (Danwing) 4 Lanud Atang Sendjaja Kolonel Pnb. Agni Prayogo selaku komandan upacara penurunanbendera.

Setelah itu, pada pukul 17.52 WIB Sang Merah Putih dan naskah proklamasi langsung disimpankembali ke Monumen Nasional (Monas). Pukul 17.56 arak-arakan keluar dari Istana Merdeka melewati Jalan Medan Merdeka Barat dan warga berkumpul mengabadikan momen tersebut.

Baca Juga

Kepolisian bersiaga menjaga agar warga tidak keluar dari sisi jalan sehingga tidak menghalangi arak-arakan menuju Monas. Pukul 18.32 WIB, Jalan Medan Merdeka Barat kembali dibuka dan bus TransJakarta menuju ke Monas juga beroperasi lagi.

Upacara Penurunan Bendera Sang Merah Putih dalam rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun Ke-77 Kemerdekaan RI di halaman Istana Merdeka, Jakarta, berlangsung lancar pada Rabu sore.

Anggota tim pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) yang dinamai Pancasila Sakti, Ayumi Putri Sasaki asal Jawa Timur, bertugas sebagai pembawa bendera setelah diturunkan. Dia melakukan tugasnya dengan baik saat menyerahkan bendera kepada Presiden Joko Widodo selaku inspektur upacara.

Prosesi penyerahan bendera kepada Presiden Jokowi yang berjalan lancar disambut tepuk tangan dari segenap hadirin dan tamu undangan Upacara Penurunan Bendera di halaman Istana Merdeka, ketika rombongan paskibraka bersiap kembali ke tempat mereka.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement