Ahad 21 Aug 2022 23:30 WIB

Penyebab Lemahnya Suatu Bangsa dalam Pandangan Syekh Musthafa Al Ghalayain

Syekh Musthafa Al Ghalayain jelaskan penyebab lemahnya suatu bangsa.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
 Penyebab Lemahnya Suatu Bangsa dalam Pandangan Syekh Musthafa Al Ghalayain. Foto:  Kitab (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Penyebab Lemahnya Suatu Bangsa dalam Pandangan Syekh Musthafa Al Ghalayain. Foto: Kitab (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Seorang ulama asal Lebanon, Syekh Musthafa al-Ghalayain (1885-1944 M) mengungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan suatu bangsa menjadi lemah. Menurut dia, faktor yang menyebabkan bangsa menjadi lemah, terbelakang dan jatuh, banyak sekali jumlahnya.

Dalam kitabnya yang berjudul Izhatun Nasyi’in, Syekh Musthafa menjelaskan bahwa di antara penyebabnya adalah kebekuan pemikiran para tokoh agama dan sikap mereka yang menjadi tembok penghalang bagi arus umat yang ingin sekali bergerak maju menjadi bangsa besar yang berpengaruh. Di antara para para tokoh agama itu ada yang menjadikan agama sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Baca Juga

Menurut Syekh Musthafa, mereka juga tidak segan-segan mengkafirkan dan menganggap fasik orang-orang yang tidak sejalan dengan pikirannya, menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal. Bahkan, terkadang menghalalkan darah orang-orang tak bersalah.

"Semua itu merupakan akibat kebodohan mereka atau karena tertipu oleh nafsunya sendiri atau karena buruknya akhlak mereka," kata Syekh Misthafa dikutip dalam buku berjudul "Hidup Seringkali Tidak Baik Baik Saja, Tapi Kita Bisa Menghadapinya” terbitan Turos Pustaka.

Selain itu, menurut dia, yang menjadi sebab kemunduran bangsa adalah kediktatoran para pemimpin dan orang-orang yang berpengaruh, serta kezaliman para penguasa dan intimidasi mereka terhadap orang yang hendak bangkit bersama bangsa ini dari belenggu kehinaan, kebodohan, dan kemunduran.

Sebenarnya ada beberapa sebab lain yang dapat menyebabkan kemunduran bangsa, serta mendorongnya pada kehinaan dan keterbelakangan. Namun, Syekh Musthafa tidak bisa menjelaskan panjang lebar dalam buku yang memiliki 388 halaman ini.

Sementara, menurut Syekh Musthafa, cara yang paling tepat untuk menghilangkan tirai keterbelakangan dan kebodohan bangsa adalah mengobarkan gerakan revolusi moral yang dapat merombak moral para penguasa yang rusak dan kebiasaan-kebiasaan mereka yang berbahaya.

Syekh Musthafa mengatakan, tidak ada obat yang paling mujarab dalam gerakan revolusi ini selain menyebarkan surat-surat kabar yang independen dan jujur. Selain itu, juga dengan menyebarkan buku-buku yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Kemudian, para cendikiawan harus memperbanyak menulis dan menghasilkan buku-buku yang ebrmanfaat yang dapat menggugah perasaan warga bangsa dan menyadarkan mereka dari kelengahan. Sebaiknya, kata Syekh Musthafa, para cendikiawan juga mendukung koran-koran nasional yang bermanfaat dengan tulisan-tulisannya.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement