REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menjelang 2023, berbagai lembaga survei terus melakukan pemantauan. Salah satu lembaga survei yang melakukan pemantauan adalah Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) kembali merilis hasil survei burca calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam ajang Pilpres 2024 nanti.
Menurut Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dalam keterangan hasil survei, Pemilihan presiden hanya akan diikuti oleh beberapa calon saja. Namun sejauh ini belum ada calon presiden yang definitif.
Karena pendaftaran calon presiden untuk pilpres 2024 baru akan dilakukan Oktober-November 2023 mendatang. Namun, dari hasil pengamatan dan survei SMRC, ada sejumlah calon yang mengalami kenaikan dan penurunan dukungan responden.
Dalam 1,5 tahun terakhir, dari Maret 2021 ke Agustus 2022, dukungan kepada Ganjar dalam simulasi semi terbuka naik dari 8,8 persen menjadi 25,2 persen. Anies naik dari 11,2 persen menjadi 14,4 persen.
“Ridwan Kamil juga cenderung menguat dari 4,8 persen menjadi 6 persen. Prabowo cenderung menurun dari 20 persen menjadi 16,7 persen. Sementara tokoh-tokoh lain tidak mengalami kemajuan berarti,” ujar Deni, Senin (22/8/2022).
Survey SMRC menunjukan dalam format pertanyaan semi terbuka 43 nama, Ganjar mendapat dukungan terbanyak 25,5 persen, disusul Prabowo 16,7 persem, Anies Baswedan 14,4 persen, Ridwan Kamil 6 persen, AHY 3,8 persen, dan nama-nama lain di bawah 3 persen. Yang belum tahu 15,1 persem. Ridwan Kamil yang kerap berdekatan hasil surveinya dengan Sandiaga Uno, kini dinilai lebih unggul.
“Dukungan kepada Ridwan Kamil meningkat. Sandi melemah,” katanya.
Penguatan dukungan pada Ridwan Kamil juga tercermin dalam simulasi pilihan tertutup terhadap 11 nama dimana, Ganjar mendapat dukungan terbanyak 27,1 persen, disusul Prabowo 19 persen, Anies Baswedan 15,6 persen, Ridwan Kamil 8,5 persen, AHY 3,5 persen, dan nama-nama lain di bawah 3 persen. Yang belum tahu 15,3 persen.
“Ridwan Kamil menguat, AHY melemah, Khofifah dan Erick tidak mengalami perubahan berarti,” katanya.
Irvan mengatakan meski UUD menjelaskan hanya partai yang bisa mencalonkan presiden, saat ini ada sejumlah nama tokoh yang bukan berasal dari elit partai yang juga banyak disebut sebagai tokoh potensial sebagai calon presiden. Mereka adalah tokoh- tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi atau memiliki tingkat penerimaan publik (likeability) yang positif.
Berdasarkan hasil survei sejauh ini Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, kemudian ada tokoh yang diusulkan secara terbuka oleh partai sebagai salah satu capres (Andika Perkasa), serta kepala daerah dengan populasi pemilih yang besar (Ridwan Kamil) atau memiliki basis sosial yang besar (Khofifah Indarparawansa dengan basis sosial Nahdlatul Ulama), serta tokoh yang terlihat cukup aktif mensosialisasikan diri sebagai calon presiden (Erick Thohir).
SMRC mengatakan populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah Berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1220 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1053 atau 86 persen. Sebanyak 1053 responden ini yang dianalisis.
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling). Waktu wawancara lapangan dalam survei terakhir dilakukan pada 5-13 Agustus 2022.