Senin 29 Aug 2022 11:41 WIB

Proyek Renovasi Arab Saudi Sasar Masjid Tua

Proyek Renovasi Saudi Target Masjid-masjid Tua.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Proyek Renovasi Saudi Target Masjid-masjid Tua. Foto:   Interior Masjid Imam Syafii di Jeddah
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Proyek Renovasi Saudi Target Masjid-masjid Tua. Foto: Interior Masjid Imam Syafii di Jeddah

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Lima masjid di Makkah akan direnovasi dalam sebuah proyek untuk menjaga warisan kerajaan. Termasuk beberapa di antaranya berasal dari masa awal berdirinya Islam.

Tim dan insinyur Saudi yang bekerja disebut akan mengobservasi dengan teliti fitur asli bangunan, sembari berusaha untuk menjaga signifikansi budaya masing-masing.

Baca Juga

Langkah renovasi ini merupakan bagian dari proyek yang lebih luas, oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.  Diumumkan pada 2018, pekerjaan ini telah dilakukan untuk memulihkan 130 masjid di seluruh Arab Saudi.

Selama fase pertama, sebanyak 30 masjid direnovasi dengan biaya hampir 50 juta riyal. Tahun ini akan dilakukan fase kedua, yang mencakup lebih dari 30 bangunan ibadah, termasuk lima signifikansi khusus di Makkah.

Dilansir di The National News, Senin (29/8/2022), bangunan yang pertama direnovasi adalah Masjid Al Bay'ah. Masjid tersebut dibangun atas permintaan Khalifah Abu Jaafar Al Mansur pada 144 H, atau tahun 761 M dalam penanggalan Masehi.

Tempat ibadah itu dibangun di situs, di mana Nabi Muhammad bertemu dengan para pendukungnya dan mereka mengambil janji, yang berarti bai'ah dalam bahasa Arab.

Terletak di bawah Wadi Mina, fitur arsitektur unik masjid digali 16 tahun yang lalu selama proyek perluasan Jamrat Al Aqaba, situs di mana ritual rajam setan dilakukan selama ziarah. Menempati area seluas 457,5 meter persegi, masjid ini hanya dapat menampung 68 jamaah.

Proyek renovasi ini juga akan mencakup Masjid Al Khidr, yang terletak sekitar 66 km dari Masjidil Haram Makkah dan berusia lebih dari 700 tahun. Masjid ini menampung sekitar 355 jamaah.

Masjid itu dinamai demikian karena Al Khidr, yang disebutkan dalam Alquran sebagai orang yang mengajarkan ilmu ketuhanan yang hanya diberikan Allah kepada hamba-hambanya yang saleh, adalah orang pertama yang menginjakkan kaki di situs tersebut.

Surah Al Kahfi dalam Alquran menggambarkan bagaimana Al Khidir dicari oleh Nabi Musa, yang ingin belajar darinya.

Narasi lain mengatakan, seorang pria yang tinggal di daerah itu berabad-abad yang lalu dan membawa nama yang sama, membangun masjid dan memberikan namanya.

Masjid Al Fath, yang dibangun setelah penaklukan (artinya Fath dalam bahasa Arab) umat Islam dalam Pertempuran Parit (Al Ahzab), juga akan dipugar dan diperluas.

Bangunan tersebut dinamai demikian setelah Nabi Muhammad berdoa di tempat itu, selama pertempuran yang terjadi pada tahun kelima Hijriah atau 627 M. Luas masjid yang sempat terbengkalai ini akan ditambah, dari 455,7 meter persegi menjadi 553,5 meter persegi untuk menampung 333 jamaah.

Area masjid Al Jubail berusia 300 tahun di kota Taif Saudi juga akan ditingkatkan menjadi 310 meter persegi. Dua masjid lainnya di Jeddah, termasuk Masjid Abu Anaba di Harat Alsham, di Jeddah yang bersejarah, turut dipugar nantinya.

Sebuah cerita lokal beredar dan mengatakan situs itu semula adalah "pergola anggur", sebelum seorang pria bernama Othman Zaki Omar mengubahnya menjadi masjid hampir 900 tahun yang lalu.  

Sumber:

https://www.thenationalnews.com/gulf-news/saudi-arabia/2022/08/28/early-mosques-are-focus-of-saudi-arabias-latest-renovation-project/

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement