REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Setidaknya 22 juta orang yang tinggal di Pakistan atau sekitar 10 persen populasi diperkirakan terkena dampak banjir. Perkiraan ini diterbitkan oleh peta satelit dari Badan PBB, Pusat Satelit PBB (UNOSAT).
Peta UNOSAT menggambarkan air yang terdeteksi satelit kumulatif di Pakistan pada 1-29 Agustus menunjukkan total sekitar 75 ribu km2 tanah terpengaruh oleh air banjir. Sebanyak 48.530 km2 di antaranya membanjiri lahan pertanian.
"Berdasarkan data populasi Worldpop dan cakupan air banjir maksimum, setidaknya 22 juta orang berpotensi terpapar atau tinggal di dekat daerah banjir pada Agustus 2022," kata UNOSAT dikutip laman Anadolu Agency, Kamis (1/9/2022).
Kendati begitu, pihaknya belum memvalidasi temuan langsung di lapangan. Sebab data awal memperhatikan bahwa peta tersebut didasarkan pada analisis awal.
Menurut Otoritas Manajemen Bencana Nasional Pakistan, hampir 1.200 orang telah kehilangan nyawa terkait banjir sejak pertengahan Juni. Sementara lebih dari satu juta rumah hancur atau rusak sejak hujan intensitas tinggi memicu banjir bandang di hampir seluruh negeri.
Bencana banjir juga telah menghancurkan sebagian infrastruktur dan lahan pertanian di Pakistan. Itu termasuk puluhan ribu rumah, jalan, dan jembatan, hingga menghanyutkan hampir satu juta hewan.
Menurut ahli meteorologi negara, negara Asia Selatan yang termasuk di antara 10 negara teratas di dunia yang rentan terhadap perubahan iklim itu telah menerima lebih dari 200 persen lebih banyak hujan tahun ini daripada hujan monsun rata-rata.