Ahad 04 Sep 2022 17:35 WIB

1.000 Hari Pertama Kehidupan Masa Kritis Terjadinya Stunting

Stunting dicirikan dengan berperawakan pendek di bawah rata-rata.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Muhammad Fakhruddin
1000 Hari Pertama Kehidupan Masa Kritis Terjadinya Stunting (ilustrasi).
Foto: Republika/Mardiah
1000 Hari Pertama Kehidupan Masa Kritis Terjadinya Stunting (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengatakan, jika kemampuan dasar manusia berkembang dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK) terganggu, maka akan terjadi stunting. Menurut dia, pada fase itu perkembangan pesat otak manusia terjadi, yang menentukan banyak hal bagi kehidupan setiap individu.

"Sebelum 1000 HPK, kondisi otak masih terbuka dan proses perkembangan terjadi. Hingga 24 bulan kemudian atau tepat dua tahun, ubun-ubun depan dan belakang bayi menutup," jelas Hasto dalam siaran pers, Ahad (4/9/2022).

Baca Juga

Stunting atau kekurangan gizi kronis akibat infeksi berulang sehingga anak gagal untuk tumbuh dan berkembang ditentukan di masa 1000 HPK. Hasto mengatakan, stunting dicirikan dengan berperawakan pendek di bawah rata-rata, tingkat kecerdasan rendah, dan sering sakit-sakitan.

Senada dengan hal tersebut, dokter spesialis anak, Fitri Hartanto, mengatakan, saat anak lahir, pertumbuhan otak hanya mencapai sekitar 25 persen. Namun begitu menginjak usia dua tahun, pembentukan otak mengalami percepatan hingga 80 persen, sedangkan pada usia lima tahun akhir, akan berkurang kembali menjadi hanya sebesar 15 persen.

Menurut Fitri, ada tiga fase penting dalam tumbuh kembang anak hingga anak berusia enam tahun, yaitu fase pembuka pada nol sampai enam bulan, fase kritis pada 1000 HPK, dan fase sensitif pada nol hingga awal enam tahun. Ketiga fase itu merupakan periode emas atau golden period bagi seorang anak.

“Golden period inilah harus kita waspadai karena sel-sel otak membangun jaringan-jaringan yang sensitif. Membangun sirkuit jaringan otak yang lebih kuat. Untuk membangun ini perlu tenaga dari nutrisi, ini penting supaya otak bisa optimal perkembangannya. Ini dipengaruhi oleh hormon-hormon yang berasal juga dari kasih sayang dari orang tua,” jelas Fitri.

Sementara itu, 1.000 HPK dibagi ke dalam tiga fase, yaitu 270 hari kehamilan, 365 hari di tahun pertama kehidupan bayi, dan 265 hari di tahun kedua bayi. Lalu, 1.000 HPK juga dikatakan sebagai periode sensitif karena dampak yang ditimbulkan bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Dampak tersebut tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan mental dan kecerdasannya.

"Karena itu, orang tua perlu mempersiapkan strategi untuk memaksimalkan 1000 Hari Pertama Kehidupan agar tercipta generasi yang sehat, unggul dan berdaya saing," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement