Selasa 06 Sep 2022 15:13 WIB

BSI Bangun Kantor Cabang Berkonsep Hijau dan Berkelanjutan di Aceh

Green building BSI Aceh didesain hemat energi dan ramah lingkungan.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melakukan ground breaking Gedung Kantor Regional Aceh yang berkonsep green building setinggi 10 lantai yang akan menjadi landmark kota Banda Aceh, Selasa (6/9).
Foto: Lida Puspaningtyas/REPUBLIKA
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melakukan ground breaking Gedung Kantor Regional Aceh yang berkonsep green building setinggi 10 lantai yang akan menjadi landmark kota Banda Aceh, Selasa (6/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membangun gedung hijau ramah lingkungan pertama di Banda Aceh. Bangunan berkonsep green dan berkelanjutan ini akan jadi kantor cabang BSI yang terbesar di Aceh setinggi 10 lantai dan menjadi landmark kota Banda Aceh.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengatakan Gedung BSI regional Office Aceh adalah bentuk dukungan BSI pada peningkatan perekonomian Aceh. Green building yang ditaksir bernilai ratusan miliar ini menjadi komitmen BSI untuk terus memperkuat layanan operasional di tanah rencong.

Baca Juga

"Gedung ini adalah gedung yang pertama BSI bangun di seluruh Indonesia setelah merger, dengan konsep yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan berorientasi masa depan," kata Hery saat peresmian ground breaking dalam rangkaian acara Energi Kebaikan untuk Aceh, Selasa (6/9/2022) di Kota Banda Aceh.

Green building didesain hemat energi dan ramah lingkungan. Solar panel yang akan digunakan sebagai salah satu sumber kelistrikan akan jadi salah satu yang sumber daya solar panel terbesar di Aceh.

Hery mengatakan, gedung ini merupakan salah satu implementasi komitmen BSI mendukung ekonomi hijau yang sesuai program prioritas pemerintah dalam Presidensi G20. Pemulihan ekonomi berkelanjutan dilakukan dengan membangun kota hijau dan mengendalikan perubahan iklim global.

Ini sekaligus bagian dari mengimplementasikan konsep environmental, social, and governance (ESG). Gedung BSI Aceh juga mencakup ruang terbuka hijau dalam pemilihan material hardscape yang ramah lingkungan, mengoptimalkan penyerapan air pada lahan yang tersedia.

photo
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melakukan ground breaking Gedung Kantor Regional Aceh yang berkonsep green building setinggi 10 lantai yang akan menjadi landmark kota Banda Aceh, Selasa (6/9). - (Lida Puspaningtyas/REPUBLIKA)

Selain mengusung konsep green building, gedung juga dirancang mengakomodasi unsur budaya dan kearifan lokal dalam desain arsitekturnya. Akan tersedia media publikasi videotron yang menyatu  dengan sisi luar gedung sebagai media publikasi publik pertama di Aceh.

"Pembangunan Gedung ini tidak akan meninggalkan unsur-unsur budaya dan kearifan lokal Aceh yang sering disebut sebagai Kota Serambi Makkah, apalagi Islam adalah agama wad’un ilāhiyyun, senantiasa sejalan dengan budaya masyarakat selama budaya tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Islam," kata Hery.

Gedung tersebut nantinya terdiri dari 10 lantai dengan tinggi 46,6 meter dan menjadi gedung perkantoran tertinggi di Aceh. Rencananya, bangunan ini ditargetkan rampung pada 2024.

Hery mengatakan, komitmen BSI di Aceh sangat besar. BSI juga pertama kali membangun UMKM Center di Aceh untuk memfasilitasi kebutuhan pelaku usaha mikro dan kecil menengah. Pembiayaan BSI di Aceh sendiri mencapai Rp 16,7 triliun dengan lebih dari 40 persen untuk UMKM.   

BSI menggandeng PT PP (Persero) Tbk sebagai kontraktor pembangunan green building Aceh. Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk, Novel Arsyad menyampaikan Gedung BSI regional Office Aceh ini akan memberikan nilai tambah pada industri pelayanan perbankan. Gedung akan membuka ruang sinergi yang lebih luas.

"Dengan green building ini nantinya bangunan akan punya daya saing dan nilai tambah, kami menjanjikan kualitas pembangunan terbaik sebagai kontraktor yang juga komitmen pada pembangunan berkelanjutan," katanya pada kesempatan yang sama.

Noval mengatakan, bangunan ini akan lebih efisien dalam pemakaian sumber daya listrik, pengolahan air, dan dilengkapi dengan sejumlah charging station kendaraan listrik. Ia juga berkomitmen pada keselamatan kerja selama proses pembangunan dan target penyelesaiannya sesuai tenggat waktu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement