Selasa 06 Sep 2022 23:14 WIB

19 Warga Sipil Somalia Meninggal dalam Serangan Al-Shabaab  

Serangan mematikan Al-Shabaab terjadi dua pekan setelah serangan di hotel Mogadishu

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nashih Nashrullah
Gerilyawan Al-Shabaab, yang menguasai Somalia. Serangan mematikan Al-Shabaab terjadi dua pekan setelah serangan di hotel Mogadishu
Foto: Reuters
Gerilyawan Al-Shabaab, yang menguasai Somalia. Serangan mematikan Al-Shabaab terjadi dua pekan setelah serangan di hotel Mogadishu

REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU - Milisi pemberontak Islam al-Shabaab membunuh 19 warga sipil dalam serangan di Somalia bagian tengah, pada Sabtu (3/9/2022) dini hari waktu setempat.

Serangan ini terjadi dua pekan setelah al-Shabaab mengepung sebuah hotel di ibu kota Mogadishu yang menyebabkan 21 orang meninggal dan 117 terluka.

Baca Juga

 

Dalam serangan terbaru, sumber mengatakan bahwa al-Shabaab mencegat setidaknya delapan kendaraan yang tengah bepergian antara kota Beledweyne dan Maxaa. 

 

Milisi al-Shabaab kemudian membakar kendaraan dan membunuh penumpang di dekat Desa Afar Irdood.

 

"Para teroris membantai warga sipil tak berdosa yang sedang bepergian tadi malam. Kami tidak memiliki jumlah pasti korban, tetapi 19 jasad telah dikumpulkan," kata tetua klan setempat Abdulahi Hared seperti dilansir laman The Guardian, Ahad (4/9/2022).

 

Gubernur wilayah serangan terjadi di Hiiraan, Ali Jeyte mengatakan, proses pengumpulan jenazah masih dilakukan, termasuk di dalamanya terdapat jasad perempuan dan anak-anak. Dia memperkirakan mungkin ada lebih dari 20 jiwa yang tewas. 

 

"Ini adalah serangan mengerikan yang belum pernah terjadi di wilayah kami. Ini adalah warga sipil yang tidak bersalah,” kata pemimpin klan lokal lainnya, Mohamed Abdirahman.

 

Dalam sebuah pernyataan, Al-Shabaab mengeklaim telah menargetkan pejuang yang membantu pasukan pemerintah dan membunuh 20 milisinya. 

 

Pejuang lokal dan pasukan keamanan merebut kembali beberapa desa dari al-Shabaab di wilayah tersebut pada akhir Agustus.

 

Presiden Hassan Sheikh Mohamud, mengutuk keras tindakan pembunuhan tercela terhadap warga sipil tak berdosa. 

 

"Presiden menggarisbawahi bahwa pemerintahnya tidak akan meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat dalam perang melawan terorisme di Somalia dan kawasan," katanya.

 

Presiden negara bagian Hirshabelle, di mana serangan itu terjadi, Ali Gudlawe merilis sebuah pernyataan belasungkawa kepada orang-orang yang dicintai para korban. Ia pun berjanji untuk melanjutkan operasi untuk membasmi wilayah al-Shabaab.

 

Kelompok yang terkait dengan al-Qaida telah memerangi pemerintah federal Somalia yang didukung secara internasional sejak 2007. Mohamud berjanji untuk mengobarkan perang habis-habisan untuk melenyapkan al-Shabaab setelah serangan hotel Mogadishu pada Agustus. Pengepungan berdarah itu menuai kecaman internasional, termasuk dari AS, Inggris, Turki, dan PBB.

 

 

 

 

Sumber: theguardian   

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement