Rabu 07 Sep 2022 12:16 WIB

Wah...Kota Bogor Dikepung Demo Penolakan Kenaikan Harga BBM Hingga Jumat

Sebanyak 600 personel gabungan TNI-Polri dan lainnya diterjunkan untuk pengamanan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah personel kepolisian berjaga di depan kawat berduri saat unjuk rasa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Bogor Raya di depan Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/4/2022). Dalam aksinya, mahasiswa menyampaikan beberapa tuntutan seperti turunkan harga BBM dan minyak goreng, menolak perpanjangan masa jabatan presiden dan kenaikan PPN, serta mengkaji ulang rencana perpindahan Ibu Kota Negara (IKN).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Sejumlah personel kepolisian berjaga di depan kawat berduri saat unjuk rasa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Bogor Raya di depan Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/4/2022). Dalam aksinya, mahasiswa menyampaikan beberapa tuntutan seperti turunkan harga BBM dan minyak goreng, menolak perpanjangan masa jabatan presiden dan kenaikan PPN, serta mengkaji ulang rencana perpindahan Ibu Kota Negara (IKN).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Gelombang massa aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dari berbagai unsur dan elemen akan berlangsung di Kota Bogor. Tercatat, jadwal aksi unjuk rasa digelar sampai dengan Jumat (9/9). 

"Unjuk rasa kita mencatat sampai hari Jumat ada terus setiap hari dari berbagai unsur elemen," kata Wakapolresta Bogor Kota AKBP Ferdy Irawan, Rabu (7/9).

Dia menyebutkan, tuntutan yang dibawa oleh gelombang massa aksi semua sama. Yakni terkait penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

"Pada intinya sama isunya yaitu komplain atau protes ada kenaikan harga BBM bersubsidi. Kita siap mengamankan, siap menjaga mereka," ujarnya.

Untuk pengamanan, lanjut Ferdy, akan diterjunkan hampir 600 personel gabungan dari TNI-Polri dan lainnya. Seluruh aksi unjuk rasa nantinya akan dipusatkan di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

"Personel akan kita sesuaikan dengan ekskalasi massa yang turun. Titiknya kita arahkan ke sana (Jalan Jenderal Sudriman) dilokalisasi supaya tidak terlalu menggangu kelancaran lalu lintas," ujarnya.

Di samping itu, menurut Ferdy lokasi tersebut juga dinilai lebih mudah bagi petugas untuk melakukan rekayasa lalu lintas. Sehingga, aktivitas masyarakat tidak terlalu terganggu.

"Jadi bisa berjalan semuanya, mereka aksi masyarakat juga tetap beraktivikas. Rekayasanya sama, makanya kita lokalisir di sana," ucapnya.

Dari data Polresta Bogor Kota, titik ruas jalan yang akan dialihkan selama unjuk rasa berlangsung ialah Simpang Sawojajar, Simpang Pengadilan dan PLN, Simpang Denpom, Simpang Air Mancur, dan Simpang Warung Jambu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement