Senin 12 Sep 2022 20:01 WIB

Tanah Longsor, Dua Warga di Ciamis Meninggal Dunia

Dua warga Ciamis meninggal dunia karena longsor.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Tanah Longsor, Dua Warga di Ciamis Meninggal Dunia. Foto:   Longsor (ilustrasi).
Foto: Dok BNPB
Tanah Longsor, Dua Warga di Ciamis Meninggal Dunia. Foto: Longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Dua warga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah tertimbun tanah longsor yang terjadi di Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Ahad (11/9/2022). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis melaporkan bahwa peristiwa itu terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi pada pukul 20.00 WIB ditambah kondisi tanah yang labil di lokasi kejadian.

"Sebanyak 28 KK/88 jiwa di Desa Sukahurip dan Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti terdampak bencana itu. Beberapa warga Desa Sukamaju terpaksa mengungsi di masjid tak jauh dari permukiman dan korban meninggal dunia dimakamkan hari ini, Senin (12/9/2022)," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (12/9/2022).

Baca Juga

BPBD Kabupaten Ciamis saat ini berfokus pada penanganan longsor di Desa Sukamaju untuk evakuasi dan penyelamatan warga serta pembukaan akses jalan yang tertimbun material longsor. Kejadian tanah longsor juga terjadi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Ahad (11/9/2022) pukul 15.30 WIB.

BPBD Kabupaten Cilacap mencatat wilayah yang terdampak adalah Desa Tambaksari yang berbatasan dengan Desa Palugon, Kecamatan Wanareja. Hasil asesmen di lapangan, turap dengan tinggi 3,5 meter panjang 8 meter longsor dan menimpa rumah non permanen milik seorang warga Desa Tambaksari.

"Selain itu, tebing dengan tinggi 6 meter, panjang 5 meter dan lebar 2 meter mengalami longsor dan menimpa rumah seorang warga. Satu rumah milik warga yang lain juga terancam terbawa longsor dikarenakan jarak rumah dengan patahan longsor hanya berjarak 1 meter," ungkap Abdul Muhari.

Warga terdampak sementara mengungsi ke rumah kerabat untuk meminimilasir kejadian yang tidak diinginkan. BPBD Kabupaten Cilacap juga melaporkan tebing yang menjadi lahan milik Perhutani longsor dengan ketinggian 8-15 meter menutup jalan lintas kabupaten pada 4 titik dengan panjang antara 10-20 meter.

Dengan adanya longsoran material tersebut, jalan tidak dapat dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua. Selain terdiri dari tanah dan lumpur, material longsoran juga berupa batang pohon pinus yang telah ditebang.

Beruntung tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut, namun mobilitas warga dari Desa Palugon, Desa Jambu dan Desa Cigintung terhambat. Apabila masyarakat ingin turun ke wilayah bawah harus memutar dengan estimasi penambahan jarak tempuh sekitar 20 kilometer.

BPBD Kabupaten Cilacap sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy dan pihak terkait. Sementara jalur yang tertimbun material longsor telah dibersihkan menggunakan alat berat dan saat ini sudah dapat dilalui kendaraan.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement