REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan, modus korupsi makin beragam. Bahkan, korupsi sudah masuk dalam lingkaran terkecil masyarakat, yaitu keluarga.
"Ada seorang bapak melibatkan anaknya bersama-sama melakukan dan menyembunyikan hasil korupsi," kata Deputi Pendidikan dan Peran serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/9/2022).
Kendati demikian, Wawan enggan merinci identitas orang tua yang melibatkan anaknya dalam tindakan rasuah tersebut. Ia menyebut, tidak hanya anak yang dilibatkan, tapi juga anggota keluarga lainnya.
"Ada suami yang melibatkan istri-istrinya, mereka berkolaborasi. Bahkan, sekarang sudah melibatkan sopirnya, asisten pribadinya," ungkap dia.
Melihat hal tersebut, Wawan mengatakan, KPK menilai perlu pendekatan lebih jauh untuk melibatkan masyarakat hingga pada lingkungan paling kecil, yaitu keluarga, dalam upaya mencegah praktik korupsi. Dengan demikian, fenomena serupa tidak kembali terjadi.
Apalagi, selama ini, penindakan yang sudah dilakukan dirasa belum cukup memberikan efek jera. Meski KPK telah menangkap sebanyak 1.462 orang terkait tindak pidana korupsi sejak 2004-2021, praktik korupsi terus terjadi.
"Upaya pemberantasan korupsi juga harus melibatkan semua lapisan usia," tuturnya.