Jumat 16 Sep 2022 16:17 WIB

Diharamkan Kezaliman atas Allah dan Hamba-Nya

Allah tidak berbuat dzalim terhadap hamba-Nya.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Diharamkan Kezaliman atas Allah dan Hamba-Nya. Foto:  Amal baik karena Allah SWT (ilustrasi)
Foto: republika
Diharamkan Kezaliman atas Allah dan Hamba-Nya. Foto: Amal baik karena Allah SWT (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Syariat seperti yang diterangkan salam lafadz hadist dengan tegas menyatakan bahwa Allah mengharamkan adanya kezaliman dari diri-Nya terhadap hamba-Nya. Hal itu ditegaskan dalam surah Qaad ayat 29 yang artinya:

"Dan tidakkah aku berbuat zalim kepada hambaku."

Baca Juga

Allah juga berfirman dalam surat Yunus ayat 44 yang artinya: "Sesungguhnya Allah tidak menjalani manusia sedikitpun."

"Sesungguhnya Allah tidak menjalani sebesar biji dzarah pun"(An-Nisaa ayat 40).

Dr Musthafa Dieb Al-Bugha Syekh Muhyidin Mistu dalam kitabnya "Al-Wafi, Syarah Hadist Arba'in Imam An-Nawawi" mengatakan, Allah SWT mengharamkan kezaliman atas hamba-Nya dan melarang mereka untuk saling menzalimi. Maka, diharamkan atas seluruh manusia untuk menjalani orang lain walaupun kezaliman itu sendiri adalah alam secara mutlak menurut zatnya. 

Menurutnya, kezaliman itu ada dua. Pertama menzalimi diri. Kezaliman terbesar adalah menyekutukan Allah. Allah SWT dalam surat Luqman ayat 13 berfirman yang artinya.

"Sesungguhnya syirik adalah kezaliman yang sangat besar. Karena perbuatan Syirik menyamakan makhluk dengan penciptanya, dan mempersemkan hamba dengan Allah SWT Yang Maha Suci dari segala sesuatu."

Kezaliman berikutnya adalah perbuatan maksiat, dan dosa baik berupa dosa besar maupun dosa kecil, karena hal itu merupakan tindakan aniyaya kepada diri dengan mengundang hal-hal yang dapat mendatangkan azab dan kebiasaan dunia dan akhirat

Kedua tindakan zalim seorang manusia kepada yang lainnya. Hal ini telah diharamkan secara berulang-ulang dan diancam dalam beberapa hadis Rasulullah

Dalam asyhani dari Abdullah bin Umar ra dari Nabi SAlW beliau bersabda.

"Sesungguhnya zalim adalah kegelapan pada hari kiamat." 

Dari Abu Musa Al Asy'ari, dari Nabi SAW beliau bersabda. "Sesungguhnya Allah memberi tempo kepada orang yang zalim hingga dia menyiksanya, dia tidak dapat menghindar dariNya, kemudian beliau membaca ayat berikut dan begitulah azab Tuhanmu, apabila dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azabna itu adalah sangat pedih lagi keras" (Hud ayat 102)."

Tidak diragukan lagi bahwa menegakkan keadilan dalam pergaulan sesama manusia dan diharamkannya kezaliman adalah maksud terpenting dari tujuan Islam. Hal itu karena adil adalah asas dalam membangun sistem hukum peradaban, sebagaimana kezaliman adalah sebab kemunduran umat, kehancuran peradaban dan lainnya kebahagiaan di dalam kehidupan ini dia juga menjadi sebab mendapatkan kemurkaan Allah di akhirat.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement