REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Kota Kediri, Jawa Timur,mendirikan baitul maal wa tamwil (BMT) ditujukan untuk membantu perekonomian umat serta memberantas praktik rentenir yang meresahkan.
"Program ini untuk menggerakkan perekonomian umat. Melalui BMT, sementara programnya adalah simpan pinjam. Ini juga solusi, mudah-mudahan memberantas juga (praktik rentenir)," kata Ketua PCNU Kota Kediri K.H. Abu Bakar Abdul Jalil di Kediri, Jumat.
Ketua LPNU Kota Kediri Nur Mukhyar menambahkan pendirian BMT ini adalah salah satu program prioritas LPNU.
"Kami mendirikan lembaga pendanaan syariah. Dalam orientasi melayani umat, maka LPNU berinisiatif mendirikan BMT. Tentunya bagi yang mau menyimpan uangnya di BMT itu juga menjadi cara menabung yang sesuai syariah, dan semoga menjadi berkah karena uangnya akan disalurkan untuk mendanai sesama umat di NU untuk menjalankan usaha," kata Nur Mukhyar.
Untuk program di BMT sementara adalah simpan pinjam. Dalam simpan, minimal Rp100 ribu, sedangkan untuk pinjam plafon maksimal masih Rp10 juta. Nasabah bisa mengambil program baik jangkap pendek atau panjang dalam pelunasannya.
"Kami akan terus kembangkan. Kami akan layani dengan sebaik mungkin nasabah, kami usahakan sehat secara manajemen maupun aktif secara permodalan. Intinya, ini untuk bisa meringankan teman-teman yang memiliki usaha untuk dapat modal yang terjangkau, mudah dan murah," kata Nur Muhyar.
Selain BMT, LPNU Kota Kediri juga telah meresmikan program "Ngaji preneur" dan pendampingan "Go legal go digital".
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri Moch. Choirur Rofiq yang hadir dalam acara menyambut baik peresmian BMT tersebut. Ia mendukung dan berharap ke depan semoga menjadi lebih baik.
"Alhamdulillah BMT ini telah di launching dan semoga ke depan BMT bisa berkembang dengan baik," kata dia.
Ia menilai, dengan BMT bisa menjadikan semangat warga Nadhliyin untuk berdakwah dengan mengembangkan perekonomian. BI juga terbuka jika ingin konsultasi terkait dengan perbankan.
Hadir dalam acara itu, dari PWNU Jatim, PCNU Kota Kediri serta jajarannya, perwakilan Pemkot Kediri, Kepala OJK Kediri, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri dan tamu undangan lainnya.