REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pembukaan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka-Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PMM-PKBN) Melalui Profesi Teknologi Digital, sukses dibuka dengan Upacara Pembukaan dan Kuliah Umum. Kegiatan ini berlokasi di BSI Convention Center (BSI Convex) kampus Kaliabang, acara ini digelar pada Rabu (14/9/2022).
Program kolaborasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) wilayah III Jakarta dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) ini berhasil diikuti oleh sebanyak 5.125 peserta dari berbagai perguruan tinggi, salah satunya Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sebagai Kampus Digital Kreatif.
Kegiatan ini turut menghadirkan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhajir Effendy.
Menjadi tuan rumah, Rektor Universitas BSI, Dr. Ir. Mochamad Wahyudi mengungkapkan bahwa bela negara bukan satu-satunya tugas dari tentara, namun sesuai dengan undang-undang Pasal 27 ayat 3, yakni setiap warga negara negara wajib dan berhak melakukan bela negara.
"Sehingga kegiatan ini memberikan dampak positif dan menjadi kader bela negara Indonesia dan ini bukan hanya Universitas BSI sebagai Kampus Digital Kreatif, tetapi juga dari seluruh mahasiswa yang terlibat dalam proses bela negara," ungkap Wahyudi dalam keterangan pers, Senin (19/9/2022).
Ia mengungkapkan mahasiswa selain belajar di waktu perkuliahan, mahasiswa juga harus mencintai tanah air dengan mengikuti berbagai kegiatan salah satunya, bela negara.
Turut hadir, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwadani selaku kepala LLDikti wilayah III Jakarta mengatakan output dari program ini adalah mahasiswa bisa menyetarakan Satuan Kredit Semester (SKS) setara 20 SKS. Mahasiswa juga mendapatkan sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) lewat perguruan tinggi yang telah ditentukan dan sertifikat Bela Negara.
“Melalui program PMM-PKBN ini, mahasiswa harus mampu bekerja sama dan disiapkan menjadi tenaga ahli yang profesional, berwawasan dan bertalenta digital. Program ini akan membekali mahasiswa dengan keterampilan di luar bidang keahlian sesuai dengan program MBKM,” ujar Paris.
Ia menambahkan, alasan mahasiswa harus mengikuti PMM PKBN profesi digital, karena hidup bernegara itu dipengaruhi oleh konten yang kental dengan ruang digital yang diimplementasikan lewat perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa. "Sehingga sebagai warga negara yang baik, kita harus bersama-sama membela negara untuk membangun kekuatan siber," tegasnya.