Kamis 22 Sep 2022 12:10 WIB

Menko PMK Cek Penyaluran BLT BBM di Garut

Sebanyak 258.223 (97,54 persen) bantuan BLT BBM sudah tersalurkan ke KPM.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Agus Yulianto
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kiri) menyerahkan langsung bantuan sosial kepada warga.
Foto: Antara/Rony Muharrman
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kiri) menyerahkan langsung bantuan sosial kepada warga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta, agar pembagian program Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) di Kabupaten Garut dapat dilakukan secara tepat sasaran.

“Saya ingin pembagian dilakukan secara mudah, secara cepat, dan tepat sasaran,” ungkapnya saat meninjau penyaluran bantuan sosial keluarga penerima manfaat (KPM) di Cibiuk Kaler Kecamatan Cibiuk, Garut, Rabu (21/9/2022).

Adapun sejauh ini pembagian BLT BBM di Kabupaten Garut sudah berjalan dengan baik. Dari total alokasi penerima BLT BBM 265.223 KPM, sebanyak 258.223 bantuan BLT BBM sudah tersalurkan ke KPM atau sekitar 97,54 persen. Total nilai manfaat yang didapatkan ialah sebesar Rp 300.000/dua bulan/KPM untuk alokasi September-Oktober.

Sementara itu, penyaluran bantuan BLT BBM menggunakan tiga metode, yakni KPM mengambil langsung di PT.POS, KPM mengambil di titik komunitas (kartor desa/kantor RW RT), dan diantar langsung kerumah KPM.

Selain itu, Menko PMK mengharapkan, kepada pihak terkait di seluruh wilayah Kabupaten Garut untuk lebih memprioritaskan masyarakat miskin dan rentan yang layak menerima bantuan namun tidak masuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Saya berharap, kalau masih ada masyarakat yang belum masuk DTKS tolong dibantu dulu, pastikan dapat bantuan ya,” katanya.

Sebelumnya, pemerintah telah mengumumkan pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 3 September 2022 yang lalu agar subsidi yang diberikan pemerintah menjadi lebih tepat sasaran.

Anggaran subsidi tersebut dialihkan ke dalam bentuk bantalan sosial, yakni BLT BBM dengan alokasi anggaran Rp 12,4 triliun yang diberikan kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat serta BSU dengan alokasi anggaran Rp 9,6 triliun diperuntukkan bagi 16 juta pekerja.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement