Jumat 23 Sep 2022 13:08 WIB

BP Geopark Meratus Siapkan 11 Geosite Internasional Menuju UNESCO Global Geopark

BP Geopark Meratus juga menyiapkan 22 geosite berkelas nasional.

Pengunjung berjalan menyusuri wisata goa Batu Hapu di Kecamatan Hatungun, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Sabtu (11/6/2022). Objek wisata alam goa karst yang termasuk salah satu situs geologi Geopark Meratus itu terletak di tengah Pegunungan Meratus yang memiliki beberapa ruang di dalamnya dengan keunikan stalaktit dan stalagmit.
Foto: ANTARA/Bayu Pratama S
Pengunjung berjalan menyusuri wisata goa Batu Hapu di Kecamatan Hatungun, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Sabtu (11/6/2022). Objek wisata alam goa karst yang termasuk salah satu situs geologi Geopark Meratus itu terletak di tengah Pegunungan Meratus yang memiliki beberapa ruang di dalamnya dengan keunikan stalaktit dan stalagmit.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Badan Pengelola Geopark Meratus menyiapkan 11 geosite berkelas internasional dan 22 geosite nasional dalam pengajuan kawasan Pegunungan Meratus sebagai UNESCO Global Geopark (UGG).

"Saat ini kita tengah menyempurnakan berkas usulan yang isinya bukti bahwa Geopark Meratus memang layak menjadi UGG," kata Wakil Ketua BP Geopark Meratus Nurul Fajar Desira di Banjarbaru, Jumat (23/9/2022).

Baca Juga

Pihak badan pengelola, lanjut dia, mempersiapkan 11 geosite yang bernilai internasional dan 22 geosite berkelas nasional, beserta potensi seni budaya, flora dan fauna, serta kuliner.

"Secara konkret, yang kami persiapkan adalah akses menuju lokasi, papan informasi, petunjuk arah, serta pengelolaan kawasan oleh kelompok masyarakat. Pengelola juga harus mengerti sejarah bebatuan di sini," ujar dia.

Oleh karena itu, kata Fajar, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Dinas Pariwisata, katanya, melakukan pelatihan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) terkait sejarah geologi dan pengelolaan kawasan. Sementara Dinas Pendidikan memberikan edukasi kepada anak sekolah.

Dinas Komunikasi dan Informatika mempersiapkan promosi, Dinas PUPR menggarap sarana dan prasarana fisik, Dinas Koperasi dan UKM mempersiapkan geoproduk, dan Dinas Kehutanan menangani pengelolaan sampah berkelanjutan. "Kita harus membuktikan bahwa dengan ditetapkan sebagai geopark, kawasan ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat," katanya.

Ia menambahkan bahwa konsep geopark merupakan pembangunan berkelanjutan yang mencakup konservasi, edukasi, dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga tengah mempersiapkan paket wisata di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam, Mandiangin, Kabupaten Banjar.

Berkas usulan akan diserahkan ke UNESCO pada November. Kemudian, pada Februari 2023 UNESCO akan memberikan respons dan pada Mei tim evaluasi badan dunia tersebut akan datang langsung meninjau lokasi.

Sebelumnya, pada akhir Agustus, tim Komite Nasional Geopark Indonesia menetapkan dua taman bumi nasional, Geopark Karangsambung - Karangbolong dan Geopark Meratus, sebagai kandidat aspiring UGGp. Kedua taman bumi tersebut selanjutnya akan direkomendasikan ke UNESCO untuk mendapat status sebagai UNESCO Global Geopark.

Pegunungan Meratus yang sudah berumur hampir 200 juta tahun memiliki sejarah geologi yang kompleks. Kawasan ini telah ditetapkan sebagai geopark nasional pada 2018.

Kalsel memiliki 74 potensi geosite yang terletak di sembilan kabupaten/kota diantaranya Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Banjar, Kotabaru.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement