Senin 26 Sep 2022 19:44 WIB

Kurator: Basoeki Abdullah Seperti Mata Air Bagi Perupa Muda

Karya Basoeki Abdullah dinilai tak hanya mengandung aspek seni, tapi juga kebudayaan.

Red: Reiny Dwinanda
Pengunjung mengamati karya seni lukis pada Basoeki Abdullah Art Award (BAAA) #4 di Museum Basoeki Abdullah, Jakarta, Senin (26/9/2022). Pameran dengan mengangkat tema IDEOLOG, Kini, Tokoh, dan Bangsa tersebut menampilkan karya dari 25 seniman, dan berlangsung hingga 26 Oktober 2022.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Pengunjung mengamati karya seni lukis pada Basoeki Abdullah Art Award (BAAA) #4 di Museum Basoeki Abdullah, Jakarta, Senin (26/9/2022). Pameran dengan mengangkat tema IDEOLOG, Kini, Tokoh, dan Bangsa tersebut menampilkan karya dari 25 seniman, dan berlangsung hingga 26 Oktober 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurator Mikke Susanto menyebut Basoeki Abdullah memiliki sosok seperti mata air yang dapat mendorong dan menginspirasi para pelukis dan perupa muda untuk terus berkarya mengikuti perkembangan zaman. Ia menilai maestro pelukis Indonesia tersebut menyediakan banyak wacana dalam karya intelektualnya yang berupa lukisan.

"Bisa kita katakan dia seperti mata air bagi banyak pelukis hari ini atau banyak pemikir hari ini," kata Mikke saat ditemui Antara usai acara Basoeki Abdullah Art Award 2022 di Jakarta, Senin (26/9/2022).

Baca Juga

Mikke yang merupakan kurator lulusan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu mengatakan Basoeki berhasil "merekam" banyak peristiwa sejarah pembangunan negara melalui lukisan yang dikemas secara rapi dan ringan.

"Setiap goresan lukisan Basoeki tidak hanya mengandung aspek seni, melainkan aspek kebudayaan, sosial sampai dengan politik," katanya.

Selama hidupnya pun Basoeki dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul dan netral. Menurut Mikke, Basoeki dapat berbaur dengan tokoh-tokoh penting negara untuk mengabadikan setiap momen bersejarah Indonesia.

"Pak Basoeki itu diterima oleh semua presiden mulai dari Soekarno sampai terakhir Habibie. Bisa dikatakan dia itu berhasil mengamankan dirinya dalam tanda petik untuk mencatat peristiwa peristiwa yang terjadi di masa dia hidup," katanya.

Menurut Mikke, setiap jengkal dalam karya lukisan potret Basoeki, mengandung rasa cinta yang besar pada Tanah Air. Padahal, Basoeki tumbuh dan banyak belajar di sekolah-sekolah yang didirikan oleh Belanda pada masa itu.

"Mengenyam pendidikan di sekolah Belanda tidak menghalangi Basoeki untuk melukis setiap keindahan-keindahan Indonesia ataupun permasalahan yang lekat dengan kehidupan masyarakat Tanah Air," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement