REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berusia sembilan tahun, Pangeran George sepertinya sudah paham posisinya di hierarki Kerajaan Inggris. Menurut penulis buku The New Royals, Katie Nicholl, George mengerti ayahnya, Pangeran William, kelak akan menggantikan Raja Charles II.
Ketika berdebat dengan teman-teman di sekolah, George punya "senjata pamungkas" untuk mengalahkan teman-temannya. Menurut Nicholl, George dengan nada bercanda mengatakan, "Ayahku akan menjadi raja jadi kamu sebaiknya berhati-hati".
Nicholl menyebut anak Pangeran William dan Kate Middleton itu memang dibesarkan untuk menyadari bahwa dirinya merupakan pewaris takhta. Dalam bukunya, Nicholl mengindikasikan George memiliki pemahaman yang baik tentang monarki dan peran keluarganya.
"Mereka (William dan Kate) membesarkan anak-anak mereka, terutama Pangeran George, dengan kesadaran tentang siapa dia dan peran yang akan dia warisi, tetapi mereka tidak ingin membebani anak-anak dengan rasa kewajiban," tulis Nicholl, dilansir Express, Selasa (27/9/2022).
Nicholl menulis bahwa George mengerti suatu hari dia akan menjadi raja.
Raja masa depan, Pangeran George, dan saudara perempuannya, Putri Charlotte, berperilaku sangat baik saat melalui hari yang panjang dan khusyuk ketika mereka mengantarkan nenek buyutnya, Ratu Elizabeth II, ke peristirahatan terakhir.
Cicit mendiang Ratu, George dan Charlotte, termasuk di antara 2.000 tamu di pemakaman kenegaraan. Mereka menjadi anggota termuda dari keluarga kerajaan yang mengikuti peti mati Ratu melalui Westminster Abbey.
Mereka juga menghadiri kebaktian di Kapel St George di Kastil Windsor. Di Westminster Abbey, George (9 tahun) dan Charlotte (7) berjalan di belakang peti mati Ratu sebagai bagian dari prosesi khidmat.