Rabu 28 Sep 2022 18:18 WIB

Ini Rangkaian Hari Santri Sebelum Acara Puncak pada 22 Oktober

Akan ada rangkaian Hari Santri sejak 17 Oktober di Taman Lapangan Banteng.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Gedung Kemenag
Foto: dok. Republika
Gedung Kemenag

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren (PD Pontren) Kementrian Agama (Kemenag), Prof Waryono Abdul Ghofur mengatakan, sejumlah acara akan digelar sebelum acara puncak Hari Santri pada 22 Oktober 2022.

"Insyaallah akan ada rangkaian Hari Santri sejak 17 Oktober di Taman Lapangan Banteng. Di antaranya Lensa Pesantren ini adalah kegiatan isinya potret unik sekaligus tokoh pesantren dan perjalanan pesantren," kata Waryono pada Rabu (28/9).

Baca Juga

Waryono melanjutkan, akan ada acara mayoran pesantren, yakni makan secara bersama-sama tanpa memandang senior atau junior. Acara makan bersama ini juga tidak menggunakan alat makan seperti garpu dan sendok.

Selanjutnya, Waryono mengatakan, akan ada pemeriksaan kesehatan secara gratis. Masyarakat akan dilayani oleh sejumlah dokter yang pernah mendapatkan beasiswa.

"Ada malam kebudayaan pesantren, pesantren adalah salah satu lembaga yang banyak melahirkan tokoh kebudayaan, ada banyak tokoh pesantren," ucapnya.

Waryono mengungkapkan, nantinya juga akan ada sertifikasi halal dari 17-22 Oktober. Kemudian akan diadakan Kongres Digitalisasi Aksara Pegon. Lalu, lewat rangkaian acara Hari Santri, akan disampaikan pemikiran para santri lewat tema-tema yang sudah dipilihkan sebelumnya.

"Acara santri music and art competition ini menarik, dunia pesantren bukan sekedar gambus, ada macam-macam, nanti ada kaligrafi, ada santri expo, expo hasil dari kemandirian pesantren, mereka akan difasilitasi produk pesantren, rangkaian ini di Taman Lapangan Banteng. Pada tanggal 22 Oktober akan ada upacara bendera, malamnya kita peringati jejak Hari Santri, puncaknya kira-kira seperti walimah, pesta di Lapangan Banteng," papar Waryono.

Di samping itu, Waryono mengatakan, tahun ini tantangan bagi pesantren cukup besar. Menurut dia, peristiwa yang terjadi belakangan membuat pesantren terciderai.

"Sesuai dengan tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan, tahun ini paling tantangan cukup besar bagi pesantren. Banyaknya kabar yang merendahkan nama baik pesantren, pesantren terciderai karena adanya upaya generalisasi. Tetap komitmen jaga santri ke depan, Santri juga memiliki banyak prestasi," ucap Waryono.

Adapun Hari Santri diperingati dari 2015, setelah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo. Di samping itu, Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas telah meluncurkan peringatan Hari Santri 2022 pada Selasa (27/9). 

Yaqut turut meluncurkan tema dan logo peringatan Hari Santri 2022. Tahun ini, peringatan Hari Santri mengangkat tema “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan”. Sementara logo peringatan Hari Santri 2022, mengandung filosofi: merangkul (melindungi, peduli), jabat tangan (saling membantu), daun (energi dan harapan), infinity (tak hingga), matahari (sumber energi, daya yang tak habis), dan mata (melihat dan mengamati).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement