Jumat 30 Sep 2022 19:27 WIB

Berpotensi Gantikan LPG, Pembangunan 25 Pabrik Bio-CNG Dimulai

25 pabrik PT KIS akan jadi yang pertama menghasilkan Bio-CNG

compressed natural gas (CNG/ilustrasi)
Foto: Antara/Musyawir
compressed natural gas (CNG/ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT United Kingdom Indonesia Plantation berencana membangun proyek transisi dan Dekarbonisasi Energi Terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara di Blangkahan POM, Desa Blangkahan, Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara.

Proyek pembangunan tahap I direncanakan akan dibangun sebanyak 25 (dua puluh lima) Pabrik Bio-CNG masing-masing dengan kapasitas 15.500 M3 BioCNG/hari, dengan total 387.000 M3 Bio-CNG, yang diperkirakan akan menghasilkan pengurangan 3,7 Juta ton Co2 per tahun dan menghasilkan 3,7 juta kredit karbon per tahun.

Direktur Bioenergi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Edi Wibowo mengapresiasi upaya yang dilakukan PT KIS Group, yang telah berkontribusi signifikan dalam mendukung transisi energi di Indonesia, khususnya dalam rangka pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) menjadi sumber energi.

"Pada kesempatan yang berharga ini, saya mewakili Kementerian ESDM menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada KIS Group bekerja sama dengan Anglo-Eastern Plantations PLC dan PT Unilever melaksanakan upacara peletakan batu pertama/ground breaking ceremony Proyek Bio-CNG. Pembangunan proyek Bio-CNG diharapkan dapat menjadi salah satu upaya baik dari KIS Group dalam ikut serta menyukseskan program peningkatan pemanfaatan EBT dalam bauran energi nasional," ujar Edi Wibowo, Jumat (30/9).

Edi pun mengapresiasi proyek pembangunan Bio-CNG Plant yang akan dilaksanakan oleh KIS Group. "Kami berharap dimulainya proyek yang ditandai dengan ground breaking ceremony hari ini, yang sekaligus bertepatan dengan Hari Jadi Pertambangan dan Energi nasional dengan tagline Energi Bangkit Lebih Kuat, akan berjalan lancar dan memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung transisi energi di Indonesia, dan mendorong percepatan pencapaian target bauran energi terbarukan 23 persen pada tahun 2025 dan Net Zero Emission tahun 2060 atau lebih cepat," lanjut Edi.

Diungkapkan Edi, salah satu stakeholder yang memperhatikan pengembangan biogas skala industri adalah KIS Grup, dimana melalui PT KIS Indonesia, telah membangun lebih dari 20 Pabrik Biogas di Indonesia sejak tahun 2012 dengan sukses, dan menjadi yang terdepan dalam pengembangan biogas skala industri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement